UTUSANRIAU.CO - Pasar busana plus-size semakin ramai. Setiap tahunnya terjadi kenaikan penjualan dan brand yang merilis busana untuk wanita gemuk pun semakin banyak. Seperti apa pertumbuhan pasar busana plus-size?
Berdasarkan catatan dari lembaga penelitian NDP Group, seperti dikutip Forbes, penjualan busana plus size sampai akhir November 2013 mencapai US$ 16,2 miliar. Jumlah tersebut meningkat 7,2% dibandingkan setahun lalu.
Manisnya bisnis busana plus size ini membuat brand high street melirik pasar tersebut. Brand seperti Mango, New Look, H&M, Forever 21 kini juga memiliki koleksi untuk wanita bertubuh ekstra.
Tak hanya brand, para desainer pun ikut mencoba pasar busana plus size ini. Pekan mode dunia terbesar seperti New York Fashion Week, memberi tempat untuk label khusus ukuran plus, Cabiria untuk pertama kalinya pada 2013 lalu.
"Aku sangat senang walaupun begitu banyak tekanan. Meskipun banyak barang high end berukuran plus di luar sana, mereka tidak pernah tampil di pekan mode. Tekanan untuk menunjukkan kalau busana ukuran plus adalah high fashion," ujar sang creative director, Eden Miler seperti dikutip Huffington Post.
Desainer lainnya Mary Katrantzou juga merilis busana plus size melalui online shop Net-a-Porter. Desainer ternama asal Inggris yang dikenal dengan ciri khas digital printing itu membuat koleksi untuk wanita dengan ukuran busana 14 ke atas.
Bagaimana dengan di Indonesia? Pasar busana plus size mulai dilirik sejak 2010. Salah satu brand busana untuk wanita bertubuh ekstra yang ikut meramaikan pasar adalah X to X. Brand ini menjual baju dalam ukuran XL hingga 8L.
Sejak awal berdiri, menurut desainer dan pemilik brand X to X, Yuky Stephanie, koleksi rancangannya langsung diminati begitu dibuka. "Langsung besar karena kebutuhan mereka (wanita bertubuh ekstra-red) jarang terpenuhi, sebelumnya kan hanya sekadar menutup padan. Sedangkan konsep kita pastinya yang playful, ada sisi fun," ujar Yuky saat berbincang dengan Wolipop usai fashion show koleksi terbaru X to X di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, akhir pekan lalu.
Hal serupa diakui oleh Ketua Ikatan Wanita Gemuk Indonesia Indrayati. Wanita yang akrab disapa Iin itu mengatakan dulu sebelum pasar busana plus size marak, dia cukup kesulitan mencari baju yang membuatnya tampil fashionable. "Dulu kebanyakan belinya brand luar. Kalau yang agak murah, modelnya ibu-ibu banget," ujar Iin.
Iin mulai menemukan kemudahan dalam hal mencari busana untuk orang bertubuh ekstra mulai 2011. Menurutnya sekarang ini penjualan busana plus size bukan hanya bisa ditemui di mal atau toko, tapi juga online. Dia sendiripun pada akhirnya tertarik berjualan melalui Facebook berbagai busana ukuran ekstra.
Meski hanya berjualan via Facebook dan tak benar-benar fokus dalam berbisnis, Iin mendapatkan keuntungan yang cukup bagus. "Pada 2011 aku resign dari pekerjaan aku sebagai sekretaris, penghasilan dari online shop ini bisa sama dengan gajiku dulu," kata wanita yang membuka toko online BigBeautyQueens itu. (wolipop.com)
###