Bengkalis, utusanriau.co - Meski telah berlaku bertahun tahun lalu terkait abrasi yang terjadi disebagian besar wilayah pesisir pantai pulau Bengkalis yang kini semakin mencemaskan, sebab dari ujung Tanjung Jati Barat ingga ke Ujung Timur Tanjung Sekodi posisinya berada dipesisiran selat Bengkalis, juga di sepanjang pinggiran Selat Melaka tepatnya dari Desa Teluk Lancar, Kembung Luar, Tanjung Parit hingga sampai Desa Muntai menuju pesisir Selatbaru lalu menembus pesisir pantai utara Desa Meskom itu ternyata mengalami kikisan abrasi pantai yang cukup serius.
Namun ironisnya, upaya penangkal abrasi pemecah gelombang air laut itu belum terlihat maksimal jika dierbandingkan dengan dampak antara solusi yang dilakukan Pemerintah selama ini.
Seperti abrasi yang terjadi di pantai selatan hingga pantai utara Desa Meskom Kec. Bengkalis sampai ke Desa Jangkang Kec. Bantan, lantaran akibat terjangan ombak laut Selat Melaka yang sudah diperkirakan mengikis 2 km daratan dalam kurun waktu 10 tahun, sehingga dengan kondisi tersebut hanya menjadi tontonan dan kebimbangan warga, apakah Pulau Bengkalis masih bisa diselamatkan
Tidak kalah kritisnya yang melanda pesisir disepanjang pantai desa Muntai. Hampir 2000 meter daratan telah menjadi lautan. Bahkan menara lampu mercu suar pos Angkatan Laut didesa Muntai hanya menunggu hari untuk ditumbangkan oleh ombak ganas selat Melaka.
Abrasi hebat itu juga terjadi di wilayah kota Bengkalis, seperti dipantai Desa Senggoro hingga ke Air Putih sepanjang hampir 3 km, "Sekurangnya 0, 5 km daratan telah menjadi laut dalam kurun 10 tahun terakhir, tentunya krisis pengkakisan yang terjadi akibat gelombang pasang surut perlu secepatnya menemukan solusi yang jitu, "kata pemuka masyarakat Mustafakamal, Selasa, (4/2) siang .
Mengamati krisis abrasi akibat penghakisan yang disebabkan oleh gelombang pasang surut yang ganas, Mustafakamal berharap pada Pemda Bengkalis memang seharusnya sudah waktunya mencermati bahaya penyusutan daratan yang terjadi, sebab tanpa penangangan serius, maka krisis abrasi akan terus berlanjut, "Dan ini menimbulkan banyak kerugian.baik masyarakat bahkan Pemda sendiri, "tambahnya.
Menurut Mustafa abrasi di pulau Bengkalis memang belum dirasakan fatal dan serius, namun penanganannya tentu harus sejak dini dan tidak kalah pentingnya pembangunan infrastruktur didaratan, "dengan demikian kita berharap Pemda Bengkalis melalui Dinas Teknis dan lintas instansi yang memiliki peran dalam menangani krisis abrasi sebelum kasus abrasi makin parah, "tutup Mustafa berharap. (bp)
###