PELALAWAN,UTUSANRIAU.CO -- Saat ini, diperlukan partisipasi dan peran aktif perusahaan dan PKS dalam budidaya sapi. Pasalnya, di pertengahan tahun 2014 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Peternakan telah melakukan penjajakan kerjasama dengan perusahaan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit guna pengembangan produksi peternakan budidaya sapi lokal.
Peran aktif itu adalah sebagai salah satu modal utama dalam pengembangan budidaya sapi potong melalui pengolahan limbah sawit sebagai pakan ternak.Dimana diharapkan adanya Integrasi yang saling menguntungkan melalui limbah sawit yang diolah menjadi pakan. Soalnya, peternak juga akan diuntungkan dengan berlimpahnya bahan pakan baik itu penghijauan maupun pakan komplit dari bahan baku limbah sawit.Untuk menindak lanjuti penyediaan bahan baku limbah sawit yang diolah menjadi pakan ini maka dilakukan kerjasama kesepakatan berupa MoU antara Pemkab Pelalawan dengan perusahaan yang bergerak dalam produksi perkebunan sawit.
"Jadi dalam waktu dekat Pemkab Pelalawan akan akan melakukan MoU kerjasama dengan sejumlah perusahaan sawit dan PKS di Kabupaten Pelalawan khusus program peternakan dalam penelitian dan pengadaan pakan komplit yang salah satu bahannya dari limbah sawit seperti bungkil inti sawit, lumpur sawit, dan lain-lain, memang sangat dibutuhkan penentuan dalam protein pakan komplit. Karena itu, kerjasama dari pihak perusahaan khususnya pabrik kelapa sawit sangat dibutuhkan," terang Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan, Drs HT Wahiduddin.
###Guna mewujudkan hal itu, maka pada akhir April lalu, Pemerintah Kabupaten Pelalawan yang diwakili Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Pelalawan Wahidudin bersama Direktur Ir Nenie Yuistiningsih,M.Sc Pusat Tekhnologi Produksi Pertanian (PTPP) Pusat di lantai 2 ruang rapat Bupati Pelalawan menandatangani kerjasama MoU untuk pengembangan teknologi peternakan sapi australia di Kabupaten Pelalawan yang disaksikan Bupati Pelalawn HM Harris dan Dr Ir Listiyani.W. Deputi TAB - BPPT ( Tekhnologi Agro Industri dan bio teknology).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Pelalawan HM.Harris menyatakan bahwa pertemuan yang dilakukan hari ini merupakan lanjutan dari pertemuan Pemkab Pelalawan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Yekhnologi BPPT saat berada di Australia. Dimana pada saat itu, Pemkab Pelalawan menyatakan keseriusan untuk melakukan pengembangan tekhnologi ternak sapi Australia di lahan Tekhnopolitan.
"Pelalawan sejak lama bersama BPPT melakukan pengkajian soal pengembangan. Tekhnologi sapi import asal Australia di Pelalawan seiring dengan persiapan Pelalawan dalam membuka lahan kawasan Tekhnopolitan sebagai tempat riset dan pengembangan produksi melalui tekhnologi. Lahan di kawasan Tekhnopolitan Pelalawan sangat memenuhi aspek untuk pengembangan ternak sapi. Untuk tahap awal,sebanyak 30 sapi Australia akan didatangkan. Untuk lokasi awal peternakan alkan sepenuhnya akan diserahkan ke Disnak Pelalawan," ungkapnya.
###Sementara itu,Dr.Ir.Listiyani.W. Deputi TAB - BPPT ( Tkhnologi Agro Industri dan bio teknology) Pusat mengungkapkan bahwa Pemkab Pelalawan sangat serius dan peduli dengan pengembangan tekhnologi.Kita sudah bersama - sama membahas kawasan tekhnopolitan.Kawasan ini dinilai sangat potensial dalam pengembangan produksi sapi berbasis tekhnology.Disinggung soal pakan dari limbah industri sawit,Dr.Ir.Listiyani.W. Menyatakan bahwa masih dalam kajian dan akan menjadi prioritas dimana tata pelaksanaannya masih digodok di Kementerian pertanian.
"Tidak diragukan lagi potensi produksi perkebunan sawit di Pelalawan cukup besar yang menjadi salah satu keunggulan industri hilir dalam pembangunan kawasan yekhnopilitan.Namun limbah industri sawit yang akan digunakan sebagai pakan ternak perlu menjadi prioritas untuk mengurangi emisi serta menangkis isu Black campaigne.Kita beri apresiasi buat Pelalawan," terangnya.
Dalam pertemuan tersebut, Dr.Ir.Listiyani.W. Deputi TAB - BPPT ( Tkhnologi Agro Industri dan bio teknology) datang dengan 3 orang ahli ternak yang menyampaikan persentasi pengembangan ternak sapi import.Sedangkan dari Pemkab Bupati Pelalawan didampingi,Asisten 2 Atmonadi,Kepala Bappeda Ir.Syahrul Syarif,Kadisnak Wahidudin,Kabag Humas Drs.Farid Mukhtar dan sejumlah staff Bappeda dan Disnak Pelalawan
###Selain itu, sampai saat ini, perkembangan produksi sapi di Kabupaten Pelalawan dari tahun 2012 hingga tahun 2014 saat ini mengalami peningkatan hingga 21,1 persen. Jika dikonversikan dengan konsumsi perkapita 9 KG pertahun untuk satu jiwa mengkonsumsi daging telah menyumbang 30 persen.
Secara nasional memang belum terjadi kestabilan antara produksi pengembangan sapi dengan jumlah konsumsi.Hal ini tidak terlepas dari cepatnya pertumbuhan penduduk di Pelalawan yang sudah mencapai 426.094 jiwa.Tentunya ini berdampak kepada peningkatan konsumsi daging di Pelalawan.
Mengantisipasi hal ini Pemkab Pelalawan melakukan kerjasama dengan Pusat Tekhnologi Produksi Pertanian (PTPP) dibawah kontrol BPPT Pusat guna pengembangan produksi sapi di kawasan Tekhnopolitan, dimana para investor dapat mengembangkan usahanya melalui peternakan.
"Intinya untuk hal pengembangan produksi sapi australia di Kabupaten Pelalawan para investor dapat menanamkan modalnya saling bekerjasama dengan Pemkab Pelalawan dalam mengembangkan produksi swasembada peternakan sapi," katanya.
###Dikatakannya, bahwa saat ini kebutuhan daging di Pelalawan masih minus. Oleh karena itu, pihaknya masih mendatangkan sapi-sapi dari luar. Untuk itu, saat ini Disnak terus berupaya melakulkan pola-pola pertumbuhan populasi sapi dengan kawin alami dan inseminasi buatan.
Ditambahkannya, dan di tahun 2014 ini pengadaan sapi di Pelalawan untuk pengembangan peternakan ke kelompok tani berjumlah 800 ekor. Diharapkan pengadaan sapi ini terus berkembang dan menjawab minusnya sapi lokal dan kebutuhan konsumsi sapi."Petugas dilapangan senantiasa melakukan pengawasan dan kontrol secara kontinue dalam rangka peningkatan produksi sapi di Kabupaten Pelalawan",tukasnya.(Adv/ndy)
###