UTUSANRIAU.CO, PEKANBARU - Pencegahan kebakaran merupakan kegiatan awal yang paling penting dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.Upaya pencegahan inimestilah dilakukan secara terus menerus, agar tidak terjadi kerugian lebih besar di kemudian hari, akibat dari kebakaran yang tidak terkendali.
Berangkat dari pemikiran tersebut, masyarakat yang bermukim di sekitar lahan gambut, perlu diedukasi agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.Hal ini disampaikan Dr. Febri Yuliani, M.Si, Ketua Tim Pengabdian Program Desa Binaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau di Desa Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.
“Pelaksanaan kegiatanini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pencegahan kebakaran lahan,” kata Febri.
Disebutkan Febri, pencegahan merupakan cara yang paling ekonomis untuk mengurangi kerusakan dan kerugianyang timbul dari api, tanpa harus menggunakan peralatan mahal. Sebuah konsep sederhana untuk mencegah pembakaran dari mengambil tempat adalah untuk menghapus salah satu dari tiga komponen dari segitiga api.
“Apa yang dapat dilakukan adalah dengan menghapus atau setidaknya mengurangi sumber panas (api) dan menghapus atau mengurangi akumulasi bahan bakar,” ungkapnya.
Menurutnya, pengelolaan lahan tanpa bakar adalah konsep pengelolaan lahan gambut berkelanjutan, dimana pada tahapan pembukaan lahan maupun pasca panen tidak melakukan pembakaran.
Dengan kegiatan ini diharapkanmasyarakat mampu menerapkan teknik membuka lahan pertanian tanpa bakar, meningkatkan keterampilan,dan mampu memperkuat kelembagaan.
“Pada akhirnya dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan penerapan usaha pertanian yang baik atau good agricultural practice (GAP) yang mensejahterkan masyarakat melalui pembukaan lahan dan budidaya pertanian ramah lingkungan,” jelasnya lagi.**rls
###