Pemkab Bengkalis Targetkan 2020 Pemberian Vaksin JD Untuk 4000 Sapi Bali

Kamis, 30 Januari 2020 | 17:13:46 WIB
Penyakit Jembrana pada sapi bali termasuk emerging desease di Indonesia. Jembrana ditemukan pertama kali pada tahun 1964, tepatnya di daerah Sangkar Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Oleh karena itu, virus emerging ini dinamakan dengan virus Jembrana. Pada tahun tersebut, Jembrana Desease Virus (JDV) berhasil membuat sekitar 26.000 – 70.000 ekor sapi Bali mati dalam kurun waktu 12 bulan.


UTUSANRIAU.CO.BENGKALIS - Penyakit Jembrana pada sapi bali termasuk emerging desease di Indonesia. Jembrana ditemukan pertama kali pada tahun 1964, tepatnya di daerah Sangkar Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Oleh karena itu, virus emerging ini dinamakan dengan virus Jembrana. Pada tahun tersebut, Jembrana Desease Virus (JDV) berhasil membuat sekitar 26.000 – 70.000 ekor sapi Bali mati  dalam kurun waktu 12 bulan.

Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkalis melalui Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) tiga pekan telah melakukan pemberian vaksin Jembrana (JD) kepada sapi Bali yang ada di kabupaten Bengkalis.

Dinas Pertanian tahun anggaran (TA) 2020,menyiapkan atau mengalokasikan sebanyak 8.800 vaksin Jembrana di 11 kecamatan. Ini sudah masuk tahun kelima.

Sampai saat ini sudah memasuki minggu ke tiga, petugas melakukan vaksin sekitar 1.200 ekor sapi. Target tahun 2020 ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, sekitar 4.000 ekor.

"Jadi tahun ini kami mengulang vaksinasi sapi Bali seperti pada 2019 lalu. Kegiatan ini akan berlanjut hingga Desember 2020 mendatang. Vaksinasi yang dilakukan juga memasuki tahun kelima, dan sejak awal tahun ini belum ada laporan ditemukan sapi terserang penyakit Jembrana," kata Kepala Distan, H. Tarmizi, S.P, M.Si melalui Kepala Seksi Kesehatan Hewan (Keswan), drh. H.M. Mardani Rabu (29/01).

Tahun 2019  itu ada ditemukan, akan tetapi sapinya adalah sapi masuk, bukan berasal dari peternak yang ada di wilayah kabupaten Bengkalis.

Untuk pasokan vaksin, dikatakan Mardani, pengadaan sudah disiapkan sejak Oktober tahun anggaran 2019 lalu, atau dengan strategi pengadaan di akhir tahun untuk di awal tahun. Karena, untuk pemberian vaksin cukup efisien di mulai sejak November hingga Maret.

"Cara ini dilakukan juga melihat perubahan kondisi lingkungan, seperti hujan dan banjir. Serta, sebagai upaya mengantisipasi, dan agar tanda klinis atau virus itu tidak berkembang. Sehingga vaksinasi yang gencar atau dipadatkan di bulan-bulan tersebut," imbuhnya.(yul)

Terkini