UTUSANRIAU.CO, RENGAT - Hampir dua minggu belakangan ini gajah liar memasuki areal perkebunan masyarakat Kelurahan Simpang Kelayang Kec. Kelayang Inhu. Gajah tersebut telah merusak dan mengobrak-abrik tanaman kelapa sawit.
Seperti yang diungkapkan Dedi (38) salah seorang warga pemilik kebun yang dirusak gajah kepada wartawan. Menurutnya gajah itu kini sudah menjadi ancaman bagi warga, karena ini bukan yang pertama kalinya kawanan gajah liar itu merusak dan mengganggu ketentraman warga.
Sebelumnya juga kawanan gajah merusak tanaman warga bahkan ditemukan mati.
"Atas kejadian itu, banyak warga kini trauma dan tak berani bepergian ke kebun", ujarnya.
Jenis tanaman yang diobrak abrik oleh gajah liar itu, sambungnya, seperti kelapa sawit, pisang dan berbagai tanaman lainnya menjadi sasaran amukan gajah liar ini.
Diperkirakan katanya, ada sekitar empat hektar tanaman sawit warga dirusak.
Sementara ia juga mengaku kejadian itu sudah dilaporkan ke pihak Kelurahan Simpang Kelayang, Polsek Kelayang dengan harapan cepat direspon dan bisa diteruskan ke pihak BKSDA Riau.
"Kami berharap pada pihak terkait, dan dinas lain seperti BKSDA agar bisa menghalau kawanan gajah yang sudah dua pekan memasuki perkebunan dan merusak tanaman milik masyarakat, bahkan hingga berkeliaran dikampung", pinta Dedi.
Warga lainnya, Tobas (40) berharap Pemda Inhu merespon keluhan warga ini. Jangan terjadi seperti sebelumnya, setelah gajah ditemukan mati baru pihak terkait sibuk.
Hingga kini menurutnya belum ada satupun pihak terkait mendatangi lokasi, sementara tanaman milik warga terus saja dirusak, terangnya.
Warga katanya, saban malam menghalau gajah dengan cara membunyikan mercun, membuat api unggun. Namun gajah tersebut tak beranjak dari lokasi, sebutnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Riau A Hansen Siregar kepada wartawan mengatakan, membenarkan dirinya telah menerima informasi tentang gajah liar yang kembali memasuki perkampungan dan merusak perkebunan warga di Kecamatan Kelayang.
"Benar, kita sudah dapat informasinya dan tim kita juga sudah pantau keberadaan gajah dan kami akan turun ke lokasi secepatnya", terangnya.
Kata Hansen lagi, jika memang masih ada kawanan gajah liar yang dekat dengan pemukiman warga pihaknya juga akan berkoordinasi dalam hal ini BKSDA dan pihak terkait lainnya untuk dilakukan penanganan (evakuasi) gajah tersebut.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak Pemda Inhu dan minta untuk bisa membantu mengevakuasi gajah agar kembali ke habitatnya semula sehingga kerusakan tanaman tidak semakin parah.***Dasmun