Hasil Tes Swab Karyawan Negatif, BRI Pekanbaru Bisa Dibuka Lagi

Senin, 22 Juni 2020 | 22:40:47 WIB
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi

UTUSANRIAU.CO, PEKANBARU - Masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru bisa sedikit lega meski tetap harus waspada terhadap Covid-19. Pasalnya, Ahad (21/6) tak ada penambahan kasus positif di Riau.

 

Bahkan, kekhawatiran bakal meledak kasus positif dari klaster BRI tak terjadi. Itu setelah tes swab seluruh karyawan keluar, dan hasilnya tidak ada penambahan kasus positif.

 

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi menyebutkan, seluruh karyawan dan pekerja yang ada di BRI Jalan Sudirman, tepatnya di dekat Plaza Sukaramai sudah diperiksa sampel swab-nya.

 

“Semua karyawan dan pekerja sudah diperiksa, hasilnya negatif. Sehingga bank tersebut sudah bisa beroperasi kembali dengan para karyawan yang sudah diperiksa dan hasilnya negatif,” kata Yovi.

 

Dengan demikian, Yovi mengatakan, dari klaster BRI ini hanya ditemukan 11 pasien positif, 10 di antaranya sudah dirawat di Pekanbaru dan satu orang dirawat di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Meski BRI sudah boleh beroperasi lagi, pihaknya menekankan protokol kesehatan harus tetap dijalankan. “Besok (hari ini, red) tim dari dinas kesehatan akan melakukan supervisi ke BRI untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di sana,” sebutnya.

 

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kepulauan Meranti mendeteksi seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang memiliki kontak dengan pasien terjangkit klaster BRI, DH.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto mengatakan, pasien tersebut berinisial Tn J (22) warga Kecamatan Tebingtinggi.  J ditetapkan sebagai PDP, Ahad (21/6). “PDP ini kontak erat dengan DH (24) positif klaster BRI. Pada  6 Juni 2020 lalu, DH ini sempat mampir ke Selatpanjang,” ungkapnya didampingi Jubir Gugus Tugas Covid-19 Meranti, Fahri Skm.

 

Walaupun hasil rapid test nonreaktif, namun J (22) atau PDP tersebut memiliki gejala Covid-19. Selain batuk dan pilek, diungkapkan Mirsi, hasil rontgen J diketahui menderita radang paru-paru atau pneumonia. Sehingga saat ini terpaksa diisolasi di RSUD Kepulauan Meranti.

 

Selain seorang PDP, hasil tracing yang dilakukan mendapati tujuh orang dalam pantauan (ODP) yang juga memiliki kontak dengan DH. Dari jumlah tersebut beberapa orang di antaranya adalah jajaran BRI Selatpanjang.

 

Menindaklanjuti kondisi itu, Senin (21/6) pihaknya akan melakukan rapid test dan mengambil sampel swab terhadap seluruh ODP yang memiliki kontak dengan DH. Kegiatan ini dilaksanakan RSUD Kepulauan Meranti.  ***

Sumber : riaupos.co

Terkini