Sekretaris Bantah BNK Bengkalis Vakum

Rabu, 11 Juni 2014 | 03:06:51 WIB
Dahen Tawakkal###

BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO -- Sekretaris Badan Narktika Kabupaten (BNK) Bengkalis Dahen Tawakkal menegaskan, bahwa tidak benar BKN Bengkalis Vakum saat inu.

Hal itu disampaikan Dahen menyikapi apa yang disampaikan Kasat Narkoba Polres Bengkalis AKP Willy Kartamanah beberapa hari yang lalu, bahwa BNK Bengkalis selama ini vakum dan tanpa ada kerja nyata untuk melakukan pemberantasan narkotika di Kabupaten Bengkalis, Ketua BNK H. Suayatno melalui Sekretaris  menyampaikan bantahannya pada sejumlah wartawan, Rabu (11/6/2014) jelang siang.

Dahen katakan, dari ditahun 2013 yang lalu, pihak BNK Bengkalis telah melakukan berbagai terobosan untuk meminimalisir terkait peredaran narkoba diwilayah hukum Kabupaten Bengkalis dengan berbagai sosialisasi serta himbauan pada masyarakat ditiap Kecamatan.

"Terkait menanggulangi dan meminimalisir peredaran narkoba, antara BNK dengan Kepolisian tugasnya berbeda walaupun fungsinya sama sama dalam memberantas narkoba, jadi kalau BNK tugasnya menghambat agar narkoba itu tidak dbeli, sedangkan pihak Kepolisian tugasnya menghambat supaya barang haram tidak beredar, "ungkap Dahen.

Sekretaris BNK yang juga menjabat sebagai Kabid Politik di Kesbangpol Bengkalis ini juga menyampaikan bahwa Pemda Bengkalis telah menghibahkan anggaran pada BNK Bengkalis ditahun 2013 yang lalu mencapai 1 Milyar, namun lantaran hibah yang diterima itu dipertengahan tahun, dalam opersional BNK tidak mampu menghabiskannya, "jadi, secara jelas hibah Pemda tahun 2013 yang lalu hanya terpakai sekitar Rp 400 juta, sedangkan sisanya Rp 600 juta, kita kembalikan lagi ke kas Daerah, "jelasnya.

Menurut Dahen, saran dari Kasat Narkoba AKP willy, agar pihak BNK melakukan test urine di setiap pelajar tinggkat SMP hingga mahasiswa secara berkala itu tidak bisa dilakukan, lanataran mengingat anggaran yang cukup besar, "tapi pihak BNK akan melakukan test urine pada pelajar atau salah satu istitusi yang ada di Kabupaten Bengkalis, bila telah ada laporan dari yang bersangkutan ada diantara mereka terindikasi pengguna narkoba, "tambah Dahen.

Dahen juga menjelaskan, ditahun 2014 ini angggaran untuk BNK masih tetap sama seperti tahun lalu senilai Rp 1 Milyar, yaang rencana alokasinya diantaranya selain terus melakukan sosialisasi bahaya narkoba, juga akan melakukan berbagai pertemuan pada terkait sehubungan dengan bahaya narkoba yang mengancam masadepan generasi.

"Anggaran Rp 1 Milyar itu, juga akan dialokasikan untuk merehabilitasi pencandu narkoba bilamana, ada dari sejimlah masyarakat yang melapor ke BNK untuk direhabilitasi, "ditahun 2013 yang lalu, sudah ada sekitar 10 orang yang melapor ke BNK untuk di rehabilitasi, tapi karena orang tuanya tidak mau menandatangi rujukkan mungkin karena malu, maka pihak kami tidak bisa berbuat apa apa, makanya kita berharap pada masyarakat, jika ada salah satu anggota keluarganya, atau dirinya sendiri menjadi korban narkoba perlu melapor ke BNK, agar pihak kita dapat membantu biaya untuk merehabilitasinya, "ujarnya lagi. (bp)

###

Terkini