BENGKALIS - Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Bengkalis, Sugianto SH menegaskan tak ada pembeda-bedaan perlakukan terhadap warga binaan. Semuanya diberlakukan sama, tak ada pengistimewaan.
"Entah itu napi atau tahanan semuanya kita beri fasilitas yang sama. Malahan dengan ruang tahanan yang jumlahnya hanya 30 ruang dan warga binaan mencapai 978 orang ini sudah melebihi kapasitas," ungkapnya, Kamis (12/6/14) sekaligus menjawab rumors yang beredar di luar bahwa ada perlakuan istimewa terhadap bos judi City Zone, Achun.
Kasus dugaan perjudian berkedok permainan anak anak City Zone di Jalan Rumbia Kota Bengkalis telah menjerat 15 orang tersangka diantaranya 6 perempuan dan 9 laki laki, yang saat ini masih menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Bengkalis.
Namun, 15 tersangka yang saat ini dititipkan di Lapas Klas IIA Bengkalis tersebut, ada hal sesuatu yang kurang berkenan dari pihak Lapas sendiri. Disebabkan kabar beredar di luar, bahwa salah satu tersangka yang diduga sebagai big bos perjudian bernama Achun diistimewakan di Lapas dengan berbagai fasilitas mewah.
Menurutnya, dengan kamar warga binaan hanya 30 ruangan itu, mereka pada saat istirahat malam hari sudah tak mencukupi tempat untuk berbaring. "Bayangkan saja, ruang tahanan yang luasnya kurang lebih 4X8 meter itu ditempati 30 hingga 40 orang. Jadi terkadang ada diantara mereka saat tidur sambil berdiri memegang kain tutup jendela, jadi kalau dikatakan ada penghuni lapas ada yang diistimewakan itu sudah salah besar," terang Sugianto.
Ketika ditanya soal adanya hibah pembangunan ruang tahanan 14 kamar dua lantau yang dianggarkan dalam APBD Bengkalis 2013, Sugianto mengaku tidak mengetahui kapan akan diserahterimakan. "Wah kalau itu yang dipertanyakan saya tidak tahu, karena posisi saya disini hanya sebagai Kepala Keamanan," ujarnya lagi. (bp)
###