Kelola Gambut, Pemda Bengkalis Gandeng UNRI dan CSAS Universitas Kyoto dari Jepang

Rabu, 05 Februari 2014 | 04:02:55 WIB
Pemateri Workshop Foto bersama Bupati Bengkalis###usai menggelar Workshop sejumlah Nara sumber foto bersama dengan Bupati Bengkalis###

Bengkalis, utusanriau.co - Pengelolaan kawasan tanah gambut merupakan salah satu program prioritas Pemda Bengkalis yang perlu dituntaskan secara maksimal, lantaran di wilayah Kabupaten Bengkalis terdapat 50% lebih merupakan kawasan gambut.

Mengenai hal itu, Pemkab. Bengkalis menggelar acara Wodsop Integritas Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Rabu (5/2/14) dilantai II Kantor Bupati.

Dalam acara Workshop Integritas Pembangunan HTR tersebut berbasis penyelamatan ekosistem gambut dan pastisipasi masyarakat diarea transisi cagar biosfer giam siak kecil-bukit baru ditaja oleh Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkalis, Universitas Riau,  Center South Asia Studies (CSAS), Universitas Kyoto dari Jepang, Reseach Institute Nature And Humanity (RINH) dari Jepang dan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) dari Pekanbaru.

Bupati Bengkalis H Herliyan dalam sambutannya mengatakan," bahwa Menanganan lahan gambut itu perlu penanganan khusus dan serius, sebab jika  penanganan kawasan gambut itu kurang bagus, maka dampaknya sudah kita rasakan bersama sama, setiap tahunnya di Kab. Bengkalis terus terjadi kebakaran lahan secara berulang ulang, "katanya.

 

 

 

###

Menurut Bupati dalam menangani kawasan gambut ada beberapa solusi diantaranya dengan menata saluran air ditiap kawasan kawasan tersebut, "namun untuk mewujudkan hal itu bukanlah mudah, sebab program itu membutuhkan biaya yang besar, maka dari itu kita libatkan Pemerintah Pusat agar program itu dapat terwujud, "jelas Herliyan.

"Kita setiap tahun menjerit dengan terjadinya kebakaran lahan dikawasan tanah gambut ini, tapi jika dalam pengelolaaan air dikawasan tanah gambut itu bisa tepat sasaran, maka saya yakin kebakaran lahan di Kabupaten kita akan dapat dikurangi, "ungkapnya.

Herliyan menjelaskan bahwa kebakaran lahan gambut itu bukan hanya  Riau saja, tetapi terjadi juga di Kalimantan Barat, sehingga dengan kebakaran lahan gambut disana mengakibatkan tanah gambut habis terbakar.

Dalam program pengelolaan tanah gambut itu, Bupati berharap dapat betul betul bisa digambil manfaatnya, disebabkan dalam pengelolaan itu perlu ditata kembali kondisi tanah gambut agar bisa ditanam getah dan sawit dengan progran HTR.

Program ini juga dapat mengentaskan kemiskinan dan tidak lagi melakukan perusakan ekosistem hutan, sebab setelah mereka disibukkan kegiatan itu, maka mereka tidak lagi melakukan penebangan liar, "makanya kita perlu memberikan keseimbangan pada mereka, agar mereka tetap bisa hidup dengan mengelola kawasan gambut berbagai tanaman untuk diambil manfaatnya dalam menutupi kebutuhan keluarga, "ungkapnya
lagi.

"Sebab itu, saya berharap workshop  kali ini jangan hanya berhenti sini, tapi perlu diteruskan ke Provensi hingga ke Pusat, "tutup Herlian berharap.

Dalam acara workshop yang ditaja Dishutbun juga terlihat hadir Wabup Suayatno, beberapa Asisten, Staf Ahli dan Kepala Dinas SKPD Kabupaten  Bengkalis. (adv/ bp)

###

Terkini