WASHINGTON, UTUSANRIAU.CO - Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang yang diduga menjadi otak pelaku penyerangan di Benghazi, Libya yang terjadi pada tahun 2012 silam. Penyerangan itu menewaskan 4 orang warga negara AS termasuk Dubes AS dan menginisiasi badai politik di Washington.
Presiden Barack Obama dalam pernyatannya mengungkapkan bahwa ia telah memberikan wewenang pada operasi di Libya pada Minggu (15/6). Dalam operasi itu, pasukan militer AS bekerja sama dengan aparat setempat menangkap Ahmed Abu Khatallah.
"Sejak serangan mematikan di fasilitas kami di Benghazi, saya telah membuat prioritas untuk menemukan dan membawa ke pengadilan mereka yang bertanggung jawab atas kematian empat orang Amerika Serikat yang berani," kata Obama seperti dilansir Reuters, Rabu (18/6/2014).
Obama juga menambahkan bahwa Khatallah akan menghadapi beban penuh dari sistem peradilan Amerika. Seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa Khatallah ditahan di atas sebuah kapal Amerika setelah ia ditangkap di pinggiran Benghazi dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh pasukan operasi khusus AS.
Sekretaris Pers Pentagon Laksamana John Kirby menyebutkan bahwa tidak ada korban sipil dalam operasi dan semua personel AS yang terlibat dalam penangkapan itu aman meninggalkan Libya. Pentagon menolak untuk membahas rincian lebih lanjut dari operasi dan tidak jelas apakah ada korban non-sipil. (detiknews.com)