BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis dibuka oleh Bupati Bengkalis H. Herliyan Saleh, Rabu (18/6/2014) petang di gedung daerah jalan Sudirman, ditandai dengan pemukulan gong yang berlangsung selama 2 hari.
Dalam Rakerda LAMR 2014 itu, terlihat hadir Sekda H Burhanuddin yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Kabupaten Bengkalis, Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Zainuddin Yusuf, Asisten I Amir Faisal, Camat Mandau H Hasan Basri, Camat Pinggir Kasmarni, Camat Siak Kecil Zulkifl, Camat Bukitbatu M. Fadlul Wajdi, camat Rupat Yusrizal, dan sejumlah kelapa SKPD lingkup Pemkab Bengkalis.
Rakerda LAMR 2014 yang bertemakan, "Melalui Rakerda LAMR Kab. Bengkalis. Kita Jadikan Adat dan Budaya Melayu Sebagai Ruh dan Kerangka Acuan Dalam Merancang dan Melakanakan Pembangunan di Kabupaten Bengkalis" itu, diikuti peserta dari utusan Dewan Kerapatan Adat, Majelis Kerapatan Adat, dan Dewan Pimpinan Harian LAMR Kab. Bengkalis dan LAMR Kecamatan se Kabupaten Bengkalis.
Bupati Herliyan dalam sambutannya, menyambut baik pelaksanaan acara kegiatan Rakerda LAMR 2014 tersebut, sebab dengan dilaksanakan acara itu, mempunyai makna strategis sebagai wahana saling mengenal dan konsolidasi seluruh pengurus LAMR tingkat Kecamatan se-kabupaten Bengkalis, "disamping itu, juga sebagai sarana untuk menentukan program kerja dan kebijakan LAMR demi kemajuan organisasi dimasa mendatang, "katanya.
Hikmah yang dapat dipetik dari Rakerda LAMR 2014 itu, Menurut Herliyan, sebagai sarana pengikat tali silaturahim antar pengurus disetiap Kecamatan dan pada akhirnya dapat menanamkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam rangka mewujudkan keharmonisan hidup bermasyarakat di Kabupaten Bengkalis.
"LAMR ini, merupakan salah satu wadah dan sarana untuk menciptakan kesatuan dan kekompakan dalam pembangunan disegala bidang, dan itu merupakan modal utama agar di Kabupaten Bengkalis ini dapat tercipta sejahtera, unggul dan mandiri, "ungkap Herliyan.
Bupati Herliyan berharap dalam rencana program kerja LAMR itu, tidak perlu muluk-muluk, namun diharapkan program yang telah direncanakan itu dapat dilaksanakan dengan baik, agar hasil dapat dirasakan masyarakat. dengan demikian masyarakat akan mengerti makna dan arti pentingnya adat istiadat sebagai perekat dan peredam dari berbagai gejolak konflik yang menjadi akar perpecahan di tengah kehidupan bermasyarakat.
Orang nomor satu di Kabupaten Bengkalis ini juga menyampaikan, keberadaan LAMR di Kabupaten Bengkalis itu, juga berperan untuk memberikan masukan pada Pemerintah, dalam upaya mendukung dan mewujudkan visi kabupaten bengkalis, yakni, “tercapainya masyarakat yang unggul, sejahtera, mandiri dan bertaqwa melalui perwujudan Kabupaten Bengkalis sebagai salah satu daerah otonom terbaik di indonesia tahun 2015, ”tambah Herliyan lagi. (adv/bp)
###