Penanganan Krisis Energi Listrik Di Inhu Lamban

Jumat, 20 Juni 2014 | 06:06:26 WIB

RENGAT,UTUSANRIAU.CO -- Krisis energi listrik yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dinilai lambat penangannya. Hingga sekarang PLN Area Rengat masih memberlakukan pemadaman bergilir saat beban puncak, dengan alasan PLN mengalami devisit energi saat beban puncak tersebut.

“Kita sangat menyayangkan lambannya kinerja PLN Area Rengat mengatasi krisis energi listrik yang terjadi saat ini,” kata Ketua Komisi C DPRD Inhu Doni Rinaldi


Lebih jelas dikatakan, sejak beberapa bulan belakangan ini, PLN Area Rengat telah memberlakukan pemadaman bergilir saat beban puncak, atau mulai dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB dengan sistim tak menentu. Ada sistem 3:1 atau 3 hari menyala, 1 hari padam bergilir saat beban puncak, kemudian ada pula sistim 2:1, dua hari menyala, 1 hari padam.

Seperti yang selalu disampaikan pihak PLN lewat media massa, pemadaman bergilir saat beban puncak ini disebabkan PLN Area Rengat mengalami devisit energi listrik akibat kerusakan sejumlah mesin  pembangkit energi listrik baik di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Lirik maupun mesin-mesin di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat serta PLTD lainnya.

Menurutnya, ini yang menjadi pemasalahan, sebab PLN dianggap lamban untuk memperbaiki sejumlah mesin-mesin tersebut. Sementara listrik bukan lagi kemewahan, tapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Bahkan, sebagian besar aktivitas rutin masyarakat saat ini, terutama kegiatan ekonomi membutuhkan energi listrik.

Namun, jika layanan PLN tidak optimal, tentu semua aktivitas masyarakat tersebut akan lumpuh. Kemudian, dalam keadaan krisis sekarang ini, PLN juga diminta untuk mengurangi atau membatasi jumlah pelanggan baru, sebab hingga sekarang PLN terus menampung dan melayani pemasangan pelanggan baru, tentu saja hal ini akan memperburuk keadaan, sebab produksi energi listrik tidak seimbang lagi dengan jumlah pelanggan.

Oleh karena itu, Komisi C minta PLN agar mengatasi krisis energi listrik ini secepatnya, apalagi beberapa hari ke depan, masyarakat akan menunaikan ibadah puasa, jangan sampai ketika bulan Ramadan besok, masih terjadi pemadaman bergilir. (ds)

Terkini