BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) yang belakangan ini kembali terjadi di Kabupaten Bengkalis hingga sampai Kota Dumai, disebabkan pencegahan terhadap Karhutla belum dilakukan secara maksimal, yang juga berimbas prosesi dalam penanggulangan bencana karhutla tersebut.
Mulai masuknya cuaca ekstrim saat ini, sudah mulai terlihat musibah Karhutla terjadi di Pulau Rupat yang hingga kini api yang membakar lahan belum juga dapat dijinakkan, akibatnya dengan terjadi karhutla tersebut berdampak buruk selain merusak lingkungan dengan jelas merugikan finansial dan mengganggu kesehatan asap yang dihasilkan akibat karhutla.
Saat wartawan pada hari Sabtu (21/6/2014) kemarin ikut melakukan patroli karhutla lewat udara dengan menggunakan helikopter milik Baharkam Mabes Polri, selain di Pulau Rupat, juga terpantau puluhan titik api di Kota Dumai, lokasinya pun tidak jauh dari Bandara Medang Kampai, Kota Dumai yang asapnya pun sudah mulai merermbet ke Kota Duri pada pagi hari.
Dari pantauan tersebut, tidak terlihat sama sekali aktifitas pemadaman api karhutla yang semakin meluas tersebut, bahkan asap karhutla itu, mulai menyerang warga Kota Dumai dan sekitarnya, "sabtu malam Kota Dumai penuh dengan asap, kita awalnya tidak tahu dari mana sumber api. Tapi pekatnya asap yang terjadi diharapkan mampu padam dalam waktu cepat, "ujar Rosmiati warga Kelurahan Medang Kampai, Kota Dumai saat diwawancarai wartawan.
Rosmiati akui masih memiliki anak kecil dan berharap pada semua pihak mau serius dalam penaggulangan karhutla, karena dengan adanya asap akibat karhutla itu merusak kesehatan pernafasan, penglihatan dan juga mengganggu anak anak sekolah dalam belajar, "kita maunya sih segera padam, tapi itu semua tergantung niat pemerintah, apakah hanya dibiarkan saja atau akan segera dipadamkan, "ungkap Rosmiati lagi. (bp)
###