BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Wakil Ketua DPRD Bengkalis, H Indra Gunawan meyakini, jika proyek pembangunan roro dikerjakan tetap dengan sistem reguler, maka proyek besar itu dijamin tidak akan selesai dan besar kemungkinan tidak ada rekanan yang sanggup, walau tender dilakukan awal tahun.
Sikap pesimis Ketua DPD II Golkar tersebut dilatar belakangi dengan besarnya anggaran pembangunan pelabuhan RoRo, ditambah waktu yang singkat sementara pengerjaan proyek tersebut membutuhkan keahlian khusus.
“Terus terang saya pesimis kalau tetap dikerjakan dengan sistem reguler, pertama soal besarnya anggaran untuk proyek pelabuhan RoRo, hal ini terkait dengan waktu yang ada dan kedua, pembangunan pelabuhan ini membutuhkan keahlian khusus, tidak sembarangan orang dapat mengerjakannya, kecuali Dinas terkait berani nanggung resiko, ”ujar Indra, Minggu (22/6/2014).
Pria yang akrab disapa Eet ini menyarankan agar proyek pembangunan pelabuhan RoRo baru untuk penyeberangan Air Putih-Sai Selari yang dianggarkan dana puluhan milyar tersebut dikerjakan dengan system tahun jamak (Multiyears) dan tidak perlu dengan system reguler.
“Jadi saya berpendapat, sebaiknya proyek besar itu dikerjakan dengan sistem tahun jamak dan kita dari Dewan siap kok, untuk merealisasikan hal itu, kalau memang Pemkab setuju dengan kami untuk melaksanakan pengerjaan proyek tersebut dengan system tahun jamak, ”ujarnya.
Pembangunan pelabuhan RoRo, menurut Indra, salah satu diantara proyek yang paling vital, sebab sejak dua tahun lalu jembatan pelabuhan RoRo yang sudah ada itu, hanya mampu dilewati kendaraan maksimal bertonase 8 ton, karena kondisi jembatan yang sudah tua.
“Pendapat ini, timbul dari kekawatiran, sebab dari pengalaman yang sudah, banyak proyek di Kabupaten Bengkalis yang tidak selesai dan bila selesai cepat rusak, teumata proyek Jalan, jadi kekawatiran ini beralasan, jika pengerjaan proyek pembangunan RoRo ditahun ini kembali gagal, "terangnya.
Kalau hal itu terjadi, lanjut Indra, bisa-bsa jembatan RoRo sekarang ini roboh atau hanya bisa dilewati kendaraan bertonase di bawah lima ton dan yang jelas masyarakatlah yang rugi, sebab Rencana pembangunan RoRo baru ini sudah dua kali gagal, tapi itu terserah dari Pemda sendiri, mau ikut saran kami silahkan, kalau tidak mau, yak tak apa apa, tapi berani tidak menanggung resiko yang telah saya sampaikan tadi, ”tantang Indra.
Sebelumnya, Kepala Dishub Kominfo Bengkalis Jaa’far Arief menjelaskan bahwa dokumen untuk pelelangan dua dermaga roro di Air Putih dan Sungai Selari dikembalikan pihak ULP dengan beberapa alasan seperti waktu pelaksanaan, syarat teknis dan termasuk RAB.
Terkait adanya pembatalan tersebut, Dishub Kominfo melakukan peninjauan ulang terhadap dua paket proyek dermaga RoRo itu, mulai dari waktu pelaksanaan pekerjaan, persyaratan teknis, dan RAB yang disusun sebelumnya dan bila telah selesai akan diserahkan ke ULP kembali untuk dilakukan pelalangan lagi. (bp)
###