Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 28 Juni 2014

Rabu, 25 Juni 2014 | 07:06:46 WIB

PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah melakukan penetapan bulan suci Ramadhan tahun 2014. Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1435 Hijriah jatuh pada tanggal 28 Juni 2014.

Hal itu berdasarkan hasil metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah untuk menetapkan hari pertama puasa.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru, Drs H Arizal LcS. sA, Selasa (24/6/2014) di Kantor PDM Kota Pekanbaru, Jalan K.H. Ahmad Dahlan.

"Sesuai dengan Pimpinan Pusat muhammadiyah yang juga sudah menyampaikan awal Ramadhan sesuai dengan hisab hakiki wujuduk hilal yang dipedomani oleh Majelis dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah jatuh pada  Sabtu Pon 28 juni 2014 Masehi," jelasnya.

Lebih jauh dipaparkan Arizal, berdasarkan hasil hisab tersebut, ijtimak jelang ramadhan 1435 H terjadi pada hari Jum'at Pahing, 27 Juni 2014 pukul 15.10.20 wib. Dengan ketinggian bulan pada saat terbenam matahari  di Yogyakarta, hilal berada di atas ufuk pada 0 derajat, 31 menit, 17 detik. Artinya, kata dia, kondisi tersebut menunjukkan hilal sudah wujud.

"Jadi, dengan sudah wujudnya hilal tersebut maka malamnya kita sudah menjalankan shalat tarawih kemudian sahur dan ke esokan harinya sudah menjalankan ibadah puasa," lanjutnya.

Dimana hisab hakiki yang dilakukan merupakan metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khusus matahari dan bulan faktual (sebenarnya). Gerak dan posisi bulan dalam metode menurutnya dihitung secara cermat untuk mendapatkan gerak dan posisi bulan yang sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya.

"Untuk menetapkan tanggal 1 bulan baru dalam konsep hakiki wujudul hilal terlebih dahulu harus terpenuhi tiga kriteria secara kumulatif. Yang pertama, sudah terjadi ijtimak (konjungsi) antara budan dengan matahari, kemudian ijtimak tersebut terjadi sebelum terbenam matahari dan yang ketiga matahari terbenam dan bulan belum terbenam atau bulan masih berada diatas ufuk. Ketiga ini sudah terpenuhi maka dikatakan hilal sudah wujud," dan masuklah bulan baru," jelasnya lagi.

Arizal menambahkan, kemungkinan besar penetapan 1 Ramadhan ini akan berbeda dengan penetapan 1 Ramadhan yang akan diputuskan oleh Kementerian Agama. Dalam keputusan Kementerian Agama, kata dia, dalam sidang isbatnya, rukyat harus berada pada 2 derajat ke atas.

"Ada kemungkinan, satu Ramadhan-nya beda dengan Kementerian Agama. Kemungkinan Kemenag menetapkan tanggal 29 Juni 2014," sebutnya.

Sementara Wakil Ketua PDM Kota Pekanbaru, Drs Zulkifli B. SH.MH, meminta agar masyarakat Muhammadiyah bisa mengikuti penetapan awal Ramadhan tersebut.

Selain itu juga  meminta agar masyarakat  bisa saling menghargai dan menghormati jika nantinya terjadi perbedaan dalam menetapkan 1 Ramadhan. Dia tidak menginginkan adanya saling ejek antarumat hanya karena perbedaan penetapan awal puasa.

"Hal itu harus dihormati, jangan diejek. Begitu juga sebaliknya. Kita harus saling menghormati. Kita tetap menjaga ukuwah dan menghormati perbedaan ini dan kedepan mudah-mudahan ibadah yang kita jalankan dibulan suci nantinya bisa berjalan dengan lancar dan memperoleh kemenangan," harapnya.

Selain menetapkan awal  Ramadhan tahun 2014, Muhammadiyah juga sudah menetapkan tanggal 1 Syawal 1435 H jatuh pada 28 Juli 2014, 1 Zulhijah 1435 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 25 September 2014, hari Arafah (9 Zulhijah 1435 H) jatuh pada 3hari Jum'at kliwon, 3 Oktober 2014, dan Idul Adha (10 zulhijah 1435 H) jatuh pada hari Sabtu 4 Oktober 2014.
Sedangkan Untuk lokasi shalat tarawih  daerah Pekanbaru PDM Pekanbaru menetapkan 11 tempat. 4 diantaranya, Masjid Al Fida'Muhammadiyah di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Masjid Nurul Yakin di Jalan Paus, gang Nurul Yakin, Masjid Da'wah Rumbai Pesisir, Jalan Pattimura dan Masjid At Taqwa Jalan HOS Cokroaminoto.

"Ada 60 mubalig yang akan bertugas di sebelas masjid dan mushallah sepajang bulan suci ini," tutupnya. (ard)

Terkini