UTUSANRIAU.CO. BENGKALIS - Peran serta mahasiswa dalam kasus kekerasan seksual, perundungan terhadap perempuan apabila banyak yang tidak selesai atau merugikan perempuan dan masih banyak lagi korban korban (perempuan) tidak mau atau tidak berani untuk melaporkan.
Badan eksekutif mahasiswa BEM Politeknik Negeri Bengkalis melaksanakan salah satu program dari kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (Kementerian PPPA) yaitu seminar perempuan dengan tema " Perempuan Berharga, Perempuan Berani Bicara".
Kegiatan ini diselenggarakan pada 24 September 2022, tepatnya di gedung aula bahasa Polbeng ynag dihadiri oleh mahasiswi Polbeng.
Ketua Pelaksanaan, Susilawati mengatakan, Acara seminar perempuan ini merupakan wadah mahasiswi Polbeng untuk berani melaporkan apabila ada kekerasan fisik ke pribadi yang dilakukan orang terdekat.
" Dengan adanya acara seminar ini diharapkan dapat membantu perempuan untuk berani berbicara dan memberikan mindset agar mampu melakukan perubahan sebagai seorang Kartini milenial ke depannya," ujar ketua pelaksana.
Kimi, pemateri dengan tegas mengatakan," Seorang perempuan itu diibaratkan seperti mutiara yang sangat berharga jangan mau menanamkan mindset bahwa perempuan hanya bisa didapur, di sumur dikasur," harap Kimi.
Lanjut kak Kimi, bahkan perempuan bisa melakukan hal yang jauh lebih dari itu bahkan seorang perempuan juga bisa bisa jadi pemimpin tapi kunci ya harus berani berbicara. **Yul/rls