ROKAN HULU,UTUSANRIAU.CO -- Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dihutbun) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) melakukan pemetaan terhadap kawasan hutan rawan kebakaran dan perambahan, jelang musim kemarau yang diperkirakan terjadai pada Juni, Juli dan Agustus.
Hal ini bertujuan agar hutan yang ada saat ini tidak lagi berkurang terus menerus akibat dirambah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menurut seketaris Dishutbun Rohul Ari, Jum'at (27/6/2014), kebisaan masyarakat Rohul membuka lahan dan melakukan pembakaran hutan seakan sudah menjadi tradisi setiap tahunnya terutama pada musim yang biasanya terjadai pada bulan Juni, Juli, dan Agustus.
"Untuk itu kita dari Dishutbun, jauh hari telah melakukan pemetaan terhadap kawasan hutan yang rawan kebakaran dan perambahan, terutama dikawasan hutan lindung Bukit sulugi
Kecamatan Tandun, Bukit Barisan Kecamatan Rambah samo, Rambah dan Bangun Purba, hutan lindung desa Mahato, dan kawasan hutan Kecamatan Bonai Darussalam.
"Dalam mengantisipasi terjadinya dua hal tersebut kita telah membentuk tim patroli dan posko-posko keamana di kawasan hutan tersebut, karena setiap tahunnya kawasan hutan baik
hutan lindung, hutan produksi terbatas (hpt) setiap tahunnya terus berkurang akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab." Jelas Ari.
"Untuk kawasan hutan lindung bukit suligi lebih kurang seluas 3000 haktar, dan kawasan hutan lindung mahato seluas 28.800 haktar, namun kenyataanya jika di ukur ulang jauh dari hasil awal sebelumnya sesuai dengan keputusan tata guna hutan mentri kehutanan," sambungnya.(ar)
###