UTUSANRIAU.CO. BENGKALIS -Polres Bengkalis melalui Polsek Pinggir akhirnya sudah mengetahui identitas Mr. X yang pada awalnya diduga ODGJ yang dibunuh dan dibakar jenazahnya oleh tersangka Pasutri ( H suami) yang merekayasa kematiannya guna mencairkan asuransi.
Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko, SIK mengatakan bahwa sudah ada kerabat dari Mr. X yang datang ke Polsek Pinggir guna memberitahukan kepada penyidik tentang identitas sebenarnya awalnya diduga sbg ODGJ.
Korban bernama Ilham (22) alamat jl. Utama RT.02/RW.04 Kel Titian Antui kecamatan Pinggir.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, Ilham memang sudah lama tidak pulang.Sebenarnya tidak ODGJ namun memang memiliki sedikit gangguan/keterbelakangan mental.
" Ilham memang sering berada di seputaran Jalan Hang Tuah Duri dan keluarga berharap para tersangka diberikan hukuman yg pantas dan seberat-beratnya." kata Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko. Selasa.(08/11).
Pihak keluarga juga mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Bengkalis dan jajaran yang telah mengungkap kasus rekayasa atas kematian korban.
Santunan Keluarga Korban
Kejahatan yang tidak manusiawi ini juga menjadi atensi AKBP Indra Wijatmiko selaku Kapolres Bengkalis melalui Kapolsek Pinggir Kompol Ade Zaldi, Kapolres Bengkalis memberikan santunan kepada keluarga Iham pada hari Senin. (07/11/2022).
"Santunan ini mungkin tidak menghilangkan duka keluarga, namun sebagai bentuk perhatian Polri kepada keluarga atas kejahatan kemanusiaan yang menimpa korban Ilham," Ucap Indra Wijatmiko.
Sebelumnya pada Jumat (04/11/2022) siang, Penyidik Unit Reskrim Polsek pinggir telah melaksanakan Ekshumasi (Penggalian Kubur) untuk keperluan Autopsi Jenazah korban. Autopsi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Autopsi dipimpin langsung oleh dr. Mohammad Tegar Indrayana Sp.FM dan Kompol Supriyanto dari Bid Dokkes Polda Riau.
Hasil sementara autopsi antara lain ditemukan luka bakar pada tubuh korban sebanyak 55% dari luas permukaan, tidak ditemukan jelaga pada saluran nafas serta kerongkongan korban, dan ditemukan patah tulang dasar otak dan tulang dada akibat kekerasan tumpul.
Kesimpulan penyebab kematian korban adalah kekerasan tumpul pada daerah kepala yang menyebabkan patah tulang dasar otak. Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat dibakar.
"Hasil dari autopsi ini akan kami gunakan utk melengkapi berkas perkara. Secepatnya kami akan kirim berkas ke Kejaksaan Bengkalis, ujar Kapolres Bengkalis yang juga pernah menjabat sebagai Kapolres Pelalawan itu.(yulistar)