BUKIT BATU, UTUSANRIAU.CO - Hari pertama bulan suci Ramadhan 1435 H/2014 M sejumlah kebutuhan pokok rumah tangga di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis terus merangkak naik, dan kini yang paling hot dan naik tak tanggung tanggung berupa harga daging sapi.
Pada waktu belum masuk bulan puasa tiga hari yang lalu, harga daging sapi hanya berkisar Rp.80 ribu/kg, kemudian satu hari kemudian naik menjadi Rp. 100 ribu/kg dan menjelang masuk hari pertama bulan Ramadhan langsung naik tajam menjadikan Rp.130 ribu/kg, sehingga masyakat di kecamatan Bukit Batu terkejut dibuatnya, saat berbelanja, sebab mereka tak menyangka harga daging setiap hari terus secara seknifikan.
Keluhan tersebut juga dirasakan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Kelurahan Sungai Pakning, Kec, Bukit Batu Wati pada wartawan Ahad (29/6/14) pagi, bahwa dengan naiknya harga daging sapi hingga sampai mengejutkan mayoritas Ibu Ibu rumah tangga, harga kebutuhan rumah tangga pun mulai ikut ikutan naik tanpa permisi.
"Contohnya, bawang merah, beberapa hari kemarin harganya cuma 20 ribu/kg, hingga mendekati bulan Ramadhan, harga bawang ini terus naik mencapai Rp. 40 ribu/kg dan semalam (Sabtu-red) harga bawang merah naik lagi jadi Rp.60 ribu/kg, saya kira harga bahan pokok ini semakin tak terkendali, "ungkap Wati, Minggu (29/6/14) sambil menidurkan anak gadis kecilnya digendongan.
IRT Wati yang kesehariannya menjadi tukang toreh getah ini juga menyebutkan, untuk harga ayam potong juga naik, yang sebelumnya hanya Rp.16-23 ribu/kg, kini menjadi Rp.30 ribu/kg, "kecuali untuk ayam kampung sampai saat ini masih harga normal sekisar Rp. 50 ribu/ekor, begitu juga dengan minyak curah, gula dan beras, harga juga masih normal, "tambahnya menjelaskan.
Sementara itu, pedagang daging di Pasar Baru, Sai Patning, Kirno, menyebutkan bahwa harga daging mahal itu dari asal tempat yang diambil dan dirinya juga timbul was was bila menjual daging dengan naik tajam pada tiap harinya, sebab kalau dengan tiba-tiba besoknya harga turun drastis akan merugi.
"Kalau seperti itu jelas merugikan kita sebagai pedagang, sebab itu peran serta Pemerintah untuk memantau harga sembako ini sangat diperlukan, agar dalam transaksi jual beli tidak ada yang dirugikan antara konsumen maupun pedagang sendiri, apalagi dalam bulan suci Ramadhan ini, terkadang ada beberapa oknum memanfaatkan momentum ini dengan mempermainkan harga, "paparnya datar. (bp)
###