RENGAT, UTUSANRIAU.CO - Berbuka puasa hari pertama, Minggu (29/6/2014) dilalui masyarakat tanpa diterangi oleh lampu listrik. Pasalnya PLN Area Rengat sampai saat ini masih mengalami defisit daya hingga 7 MW sehingga tetap memberlakukan mati lampu bergiliran.
Seharusnya dalam bulan Ramadhan tidak ada lagi pemadaman listrik bergiliran seperti yang terjadi saat ini. Pemadaman litrik pada hari pertama berbuka puasa sangat mengecewakan masyarakat.
“Kami kecewa dengan kinerja PLN Area Rengat yang tidak mampu mengatasi kondisi listrik dalam bulan Ramadhan ini. Pada hal masyarakat sangat mengharapkan sekali penerangan maksimal untuk berbagai keperluan terutama sekali saat berbuka dan makan sahur,”ungkap Herman, masyarakat desa Sidomulyo Kec. Lirik, Senin (30/6/2014).
Ketidakmampuan pihak PLN Area Rengat memberikan pelayanan kepada masyarakat hendaknya dapat di evaluasi oleh pimpinan perusahaan milik pemerintah tersebut. Sebab kerusakan yang terjadi sudah berlangsung cukup lama dan tidak bisa diatasi sampai bulan Ramadhan.
Sementara itu, Manajer PLN Area Rengat, Armunanto membenarkan bahwa pemadaman listrik bergilir masih tetap dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan. Hal ini disebabkan karena PLN Area Rengat mengalami defisit daya hingga 7 MW. Bahkan Armunanto belum bisa memastikan kapan pemadaman listrik bergilir di Kabupaten Inhu akan berakhir.
“Kami masih sangat bergantung pada mesin sewa terutama yang ada di PLTMG Tanah Merah. Selain itu, kami dari PLN Area Rengat hanya bisa minta dan terus berkoordinasi dengan PLN wilayah Riau dan Kepri sehingga pemadaman listrik bisa kita selesaikan cepat,” ujarnya
Dijelaskan Armunanto, dalam kondisi seluruh mesin pada pembangkit yang ada dapat beroperasi, PLN Area Rengat tetap mengalami defisit 3,4 hingga 4 MW. Sementara sampai saat ini, satu unit mesin di PLTMG Tanah Merah masih mengalami kerusakan dan belum dapat dioperasikan, sehingga total defisit yang terjadi mencapai sekitar 7 MW.
Selain itu, satu unit mesin sewa yang didatangkan dari Semarang saat ini juga sudah berada di PLTD Kota Lama. Hanya saja mesin tersebut belum dapat dioperasikan karena masih dalam proses setting oleh teknisi. Sedangkan satu unit lagi masih menunggu kedatang dari Surabaya ke PLTD Kota Lama.(ds)
###