Waspada , Modus Bantuan Pembangunan Mesjid Penipu Catut Nama Wabup Bengkalis

Ahad, 19 Februari 2023 | 19:27:23 WIB
Sumber foto ilustrasi/internet

UTUSANRIAU.CO. BENGKALIS - Aksi penipuan dengan menjual nama pejabat penting di Bengkalis, akhirnya makan korban. Kali ini korbannya, Sekretaris Masjid Jamiatul Ikhlas jalan Bantan Desa Senggoro Bengkalis, Basri.

Basri yang juga Ketua Panitia Pembebasan Lahan untuk perluasan pembangunan masjid tersebut mengaku telah dihubungi melalui chat WA oleh seseorang yang mengaku Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso. Profil WA yang bersangkutan menggunakan poto Wabup Bagus Santoso.

Pelaku mengatakan bahwa dirinya telah mentransfer sejumlah uang ke no rekening Panitia Pembebasan Lahan dan pembangunan masjid Jamiatul Ikhlas. Uang yang ditransfer itu berasal dari Bupati Bengkalis Kasmarni sebesar Rp 20 juta, dari Wabup Bagus Santoso Rp 18 juta, dari Sekda Bustami HY Rp 45 juta, dan dari Ketua DPRD H Khairul Umam Rp 30 juta dan dari pegawai Dinas Sosial Bengkalis, Maulana Ihsan Rp 22 juta.


Namun kemudian si penipu mengaku kalau uang yang ditransfer salah tujuan. Artinya, sebagian uang tersebut mestinya ditransfer ke rekening Panti Asuhan, tidak ke masjid semua.

Melihat dari bukti-bukti transfer yang dikirimkan ke no WA Basri, dirinya percaya kalau pelaku telah mentransfer sejumlah uang ke rekening pembangunan masjid.
"Kebetulan masjid kita memang sedang membutuhkan dana untuk pembangunan dan pembelian lahan di belakang masjid. Pengurus bahkan membuat baliho yang kita pasang di depan masjid terkait dana yang kita butuhkan," ungkap Basri saat dihubungi Minggu (19/2).

Karena mengaku salah transfer, si penipu meminta Basri untuk mengembalikan uang kelebihan tersebut untuk kemudian mengirimkannya ke no rekening salah satu yayasan/panti asuhan yang disebutkan pelaku.
"Saya sempat katakan ini malam tak mungkin saya transfer, apalagi untuk menarik uang masjid itu harus ketua sama bendahara yang datang ke bank," cerita Basri lagi.

Tapi pelaku mendesak dengan berbagai alasan, bahwa sebagian uang tersebut harus ditransfer ke panti asuhan pada malam itu juga. Karena yakin uang infaq tersebut sudah masuk ke rekening masjid karena ada bukti transfer, maka Basri berniat mengirimkan kelebihan uang tersebut menggunakan uang pribadinya yang ada di salah satu bank.


"Kebetulan uang saya ada si salah satu bank, Rp 48 juta. Maka dengan uang itulah saya transfer yang katanya uang untuk yayasan itu. Masing-masing saya kurangi separo. Tapi katanya uang dari pak Kahirul Umam sebesar Rp 30 juta, tak bisa saya kirimkan separonya, karena uang saya sudah habis," terang Basri.

Pelaku yang mengaku Wabup Bagus Santoso kemudian meminta Basri dan pengurus masjid untuk menunggu dirinya, bupati, sekda dan  ketua DPRD di masjid hari Minggu pukul 13.00 wib, untuk penyerahan secara simbolis dengan membawa stempel masjid untuk keperluan Spj.

Sampai disitu, Basri belum sadar kalau dirinya ditipu, maka siang Minggu (19/2) selesai Shalat Zuhur dirinya bersama ketua masjid dan pengurus lainnya menunggu pagawai pejabat gadungan tersebut di masjid, sialnya sampai pukul 15:00 Wib si penipu tidak menunjukkan batang hidungnya," Setelah saya hubungi no WA nya, sudah tidak aktif lagi," ungkap Basri.


Basri mulai curiga, dirinya lalu mendatangi panti asuhan Sayang Dermah yang tidak jauh dari masjid Jamiatul Ikhlas. Kecurigaan Basri bertambah saat pengurus panti asuhan mengatakan tidak ada pejabat yang akan hadir menyerahkan bantuan," Saya lalu konsultasi ke teman saya, jelas lah saya tertipu," kesalnya.

Terpisah Wabup Bengkalis H Bagus Santoso mengaku prihatin atas apa yang menimpa salah seorang pengurus masjid Jamiatul Ikhlas Desa Senggoro tersebut. Menurutnya dalam minggu ini sudah ada dua orang pengurus masjid yang menghubungi dirinya soal bantuan yang diberikan kepada masjid bersangkutan.

"Kejadian ini sudah kesekian kali, dan sering saya ingatkan jangan mudah percaya dan tolong dicroschek sebelum melakukan tindakan apapun. Untuk bantuan rumah ibadah masjid, mushola atau apapun, itu aturannya sudah jelas, tidak mungkin langsung pak sekda
 atau saya yang transfer," ujar wabup."
 

"Sekali lagi jangan mudah percaya. Apapun informasi yang diterima mohon disampaikan kepada pengurus yang lain dan dicroschek kebenarannya," himbau Wabup. (yulistar)

Terkini