UTUSANRIAU.CO, MERANTI - Warga Desa Lukit Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, pertanyakan pembangunan Roro yang di bangun sejak dua tahun silam hingga kini belum rampung, belum ada kelanjutan pengerjaannya.
Pembangunan Roro yang direncanakan pemerintah buat penyemberangan menuju Tanjung Buton Pekanbaru itu dibangun sejak tahun 2021silam, hingga kini menjadi pertanyaan warga tempatan, dan tidak kunjung selesai dikerjakan.
"Hingga berita ini diterbitkan Rabu 26 April 2023, Belum dapat dikonfirmasi penyebab tindak lanjut pengerjaan Roro tersebut.
Seperti diviralkan salah seorang warga Desa Lukit Sudarli melalui group Merbau Sepakat menyebutkan, Assalamualikum bapak bapak pejabat DPR dan ibuk DPR apa cerita Roro di Lukit ni, ucapnya bertanya.
Dikatakannya, kalau pandangan saya macam nak putus tiyang nya, menurut nya lagi, sudah dua tahun tidak pakai siap, katanya, orang kampung dah banyak mengharap agar cepat siap atau selesai dikejakan, ketus Sudarli seraya mengirim foto Roro tersebut dengan memberi tanda panah pada bagian tiang yang diduga hampir putus itu.
Sementara Kepala Desa Lukit Jumilan saat dikonfirmasi melalui sambungan telfon seruler pribadinya pada Rabu (26/4/2023) terkait terbengkalainya Roro tersebut membenarkan dan mengatakan, memang benar apa yang dikatakan warga kita itu, ucapnya
Diakuinya, Roro iti dibangun dengan anggaran APBN tahun 2001 kemarin, hingga kini belum ada kelanjutannya, tutur Jumilan menjelaskan lagi.
Saat ditanya, apa upaya bapak selaku pemerintah desa, Jumilan menjawab, kita sudah melalukan koordinasi bersama pemerintah Kecamatan, dan Provinsi, (Riau,red), aku Kepala Desa Lukit.
Diakuinya, kemarin pak Camat dari Camat pak Indat sampat pak Camat Muhammad Nazir, bersama KSOP Tanjung Buton wilker Teluk Belitung Ijon Tanama juga pernah turun lapangan melihat secara langsung kondisinya, kata Jumilan.
Pihaknya berharap, agar pembangunan Roro tersebut dapat dilanjutkan pekerjaanya.
Kami atas nama pemerintah Desa tentu sangat berharap agar pembangunan Roro ini dapat dilanjutkan pekerjaannya, roro ini sudah menghabiskan uang milyaran rupiah, pungkas Kepala Desa Jumilan.
Camat Merbau Muhammad Nazir S.Pd MSi saat dikonfirmasi terkait bangunan Roro tersebut mengatakan, kemarin saya pernah croscek langsung kepangan, pada saat itu saya mempertanyakan alasan terlambatnya bangunan itu, namun orang itu mengatakan pihaknya masih menunggu materieal, ucap Camat Merbau
Diakuinya, setelah seminggu kemudian saya tanya lagi lewat telfon dengan warga disana (Lukit,red) kata orang itu bekerja, tapi tidak tahu saya kelajutanntanya sekarang ini, jawab Muhammad Naz noir seraya berjanji nanti kita cek lagi ke lapangan, apa kendalanya.
Dijelaskannya, saya melihat orang itu bekerja gayanya secara manual, kalau lah dikerjakan secara manual kapan selesainya, kemarin sudah kita peringatkan agar pengerjaan sesuai bestek dan kontrak yang ada, tegas orang nomor satu Kecamatan Merbau itu.
Dirinya berharap, agar Roro itu dapat diselesaikan, tentunya dengan adanya Roro penyemberangan menuju Tanjung Buton Pekan baru ini secara langsung dapat meningkatkan pelayan ekonomi masyarakat, katanya lagi.
Menurut Camat Merbau, dengan dibangunnya Roro tersebut ekonomi masyarakat pedagang tempatan meningkat, dan dapat bermanfaat buat kalangan masyarakat secara umum, pungkas Muhammad Nazir.(Nina/Ali Sanip)