UTUSANRIAU.CO, BENGKALIS - Ditengah - tengah kota Bengkalis dipenuhi dengan pertokoan dan perkantoran pemerintah dan juga rumah tinggal masyarakat ada sebidang tanah di manfaatkan sekelompok pemuda milenial usaha tanaman cabe rawit dengan perawatan dan bimbingan dari dinas terkait akhir berhasil panen.
Lokasi Demplot pertanian tanaman Cabe rawit variatas Pelita 8 berada di jalan pertanian Bengkalis dan tanaman cabe rawit mencapai 700 batang yang siap dipanen.
Dr Bagus Santoso langsung terjun ke lokasi untuk melakukan panen dan juga memberikan motivasi kepada kelompok pemuda Milenial. Selasa.(19/09/23).
" Diharapkan generasi muda yang ada di wilayah Bengkalis langsung terjun menjadi petani dan saat ini petani petani muda sudah banyak berhasil usaha Aguacultur terutama pertanian dan ini ada di depan kita harus di dukung agar terus menular ke generasi milenial lainnya," kata Bagus Santoso yang di dampingi Kepala Imigrasi Bengkalis Zakharia yang juga anak Bengkalis beserta OPD terkait.
Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Bengkalis melakukan pendampingan terhadap petani muda dan saat ini teknologi pertanian digunakan tekhnologi tetes yang pertama kali diterapkan di Israel.
" Apabila ada kelompok milinial yang mau terjun di bidang pertanian kami siap mensupport baik di teknisnya dan perawatan sampai panen dan tanam cAabe rawit yang sering kita berikan Pertanian demplot," ujar Ade, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan kabupaten Bengkalis.
Kelompok petani milinial yang di support Dapiq dan dua rekan yang masih berstatus mahasiswa (Rian dan Anto) dan kelompok ini akan terus menambah lahan terutama lahan lahan terbiar baik itu di tengah kota Bengkalis dan sudut atau pelosok dengan cara kerja sama bagi hasil atau sewa lahan.
" Tanam cabe rawit ini sudah panen ke tiga dan kita akan terus melakukan panen dengan mengambil cabe rawit yang sudah sudah siap panen da saat ini sudah mencapai 60 kg dan harga perkilo Rp. 45.000 kata Dapiq yang juga terjun ke politik menjadi caleg PAN.(yulistar)