Garap Rawa Mahato, OKP Pemuda Panca Sila Rohul Tangkap Alat Berat

Kamis, 03 Juli 2014 | 07:07:17 WIB
foto intu###

ROKAN HULU, UTUSANRIAU.CO  - OKP Pemuda Panca Sila dan sejumlah Massa di Desa Mahato menangkap 1 unit alat berat eksavator jenis Hitachi yang sedang  menggarap rawa 1000 diarel  lahan konservasi Dishutbun Rokan Hulu Kamis (26/6),setelah di tangkap alat berat tersebut langsung diserahkan di Mapolsek Tambusai Utara untuk proses hukum lebih lanjut.

Kapolsek Tambusai Utara AKP Dasmaliki ketika dikonfirmasi wartawan terkait Rabu (2/7) mengatakan bahwapenangkapan alat berat tersebut mengakui bahwa penangkapan dilakukan oleh sejumlah massa dan OKP Pemuda Panca Sila Desa Mahato yang sedang menggarap rawa 1000 dan usai ditangkap alat berat tersebut diserahkan ke Polsek.Namun saat ini perkaranya sudah diserahkan ke Polres Rokan Hulu termasuk operator dan Mandor alat berat tersebut yang sudah diamankan di Polres Rokan Huku untuk proses hukum lebih lanjut.

"Untuk alat berat tangkapan ini masih kita amankan di halaman Polsek,tapi untuk berkas perkaranya sudah kita serahkan di Polres Rokan Hulu untuk proses lebih lanjut,"ujar Kapolsek.


Sementara iti Ketua OKP Pemuda Panca Sila Mahato M Yakin mengatakan bahwa penangkapan alat berat sengaja di lakukan oleh OKP nya karena apa yang telah dilakukan oleh pemilik alat berat tersebut sudah menyalahi aturan,Pemerintah sudah mengatakan bahwa rawa 1000 tersebuy termasuk lahan konservasi untuk pembiakan ikan Arwana tetapi kenapa lahan tersebut digarap untuk dijadikan lahan perkebunan bahwa yang mengarap lahan tersebut bukan orang Mahato tetapi orang dari luar Rohul bahkan orang dari luar Riau.Sementara masyarakat tempatan yang menggarap rawa tersebut hanya 1 sampai 2 hektar langsung ditangkap tetapi yang menggerap  puluhan hektar sepertinya tidak pernah tersebut ada apa dengan hal ini.

"Kita sengaja menangkap alat berat tersebut karena mengggarap areal konservasi ikan arwana,dan penggarap ini sudah lama terjadi kenapa belum tindakan dari instansi terkait,"ujarnya.

Sedangkan Yohanes ketua LSM SKPK Rohul menilai Dishurtbun lemah dalam bertindak padahal penggarapa ini sudah lama terjadi tetapi kenapa pelakunya tidak pernah tertangkap.Sedangkan Dishutbun punya Polsus dan Polhut menangani hal ini tetapi kenapa hal ini tidak dilakukan atau memang tidak mau  tahu  tentang penggarapan ini dan menilai Dishutbun lemah dalam melakukan pengawasan.Rawa 1000 yang akan dijadikak arela konservasi ikan arwana tetapi kini sudah hampir punah karena diagarap oleh orang orang tidak bertanggung jawab sementera Dishutbun Rohul tutup mata.

"Kita menilai Dishutbun Rohul lemah dalam menyikapi hal ini siang malam alat berat tersebut bekerja untuk menggarap lahan tersebut, tetapi kenapa tidak mengetahui nya atau memang tidak mau tahu,,"ujarnya.(Ar)

 

###

Terkini