UTUSANRIAU.CO, PEKANBARU - Sebagai bagian dari upaya pengendali inflasi harga dan juga untuk menekan kenaikan harga produktani, serta mendorong masyarakat menggunakan produk atau beras lokal, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau menggelar Pasar Tani, Kamis 12 Oktober 2023
Kegiatan yang berlangsung di UPT Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian (BP3) Jalan Kaharuddin Nasution, Marpoyan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas PTPH Provinsi Riau Ir Syahfalefi MSi. "Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kita untuk terus mendorong masyarakat Riau untuk dapat menggunakan produk lokal, seperti beras," ujar Syahfalefi kepada media ini usai membuka acara.
Syahfalefi menyebut, dalam kegiatan hari ini, sebenyak 40 ton beras disiapkan, masyarakat dapat membeli beras karung 10 Kilogram seharga Rp.115 Ribu, harga normal beras tersebut adalah Rp. 140 ribu. Masyarakat bisa membeli dua karung atau sebanyak 20 Kg.
"Alhamdulillah, dapat kita saksikan, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Beras ini merek Benteng, merupakan produk petani di kabupaten Indragiri Hilir, dan masih banyak lagi sebenarnya produk beras dari daerah lainnya yang harus kita promosikan dan dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat kita," sebutnya.
Dia juga menyebut kegiatan ini didukung oleh Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (FP USU) Wilayah Riau, dengan ikut mensubsidi harga beras yang dijual yakni sebesar seribu rupiah per kilo gramnya.
"Kalau dari kita itu mensubsidi biaya pengantaran, dan lainnya. JAdi apa yang dilakukan IKA FP USU ini dengan ikut memberi dukungan, tentu sangat bernilai positif dan sangat mendukung gerakan menggunakan produk lokal beras Riau di masyarakat Riau," imbuhnya.

Ket Foto: Ketua IKA FP USU Wilayah Riau yang Juga Kabid Tanaman Pangan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Wisnu Handana STP saat menyerahkan bantuan Subsidi Secara Simbolis yang di Terima Kepala Dinas PTPH Riau / Foto: UTUSANRIAU.CO
Sementara Ketua IKA FP USU Wilayah Riau Wisnu Handana STP menyebut, ikut ambil bagiannya IKA FP USU Wilayah Riau dalam kegiatan Pasar Tani ini merupakan bagian dari program IKA dalam membantu memasarkan produk pertanian.
"Ini kerjasama kita dengan Dinas PTPH, dalam mempromosikan produk beras lokal, sebelumnya beras Penyalai juga kita ambil bagian," ujar Wisnu yang juga merupakan Kabid Tanaman Pangan Dinas PTPH Riau.
Wisnu menambahkan, Pasar Tani ini diharapkanmenjadi wadah bagipara petani guna menjual produk pertaniannya dengan harga jual yang wajar, bahkan lebih murah bila dibandingkan dengan harga di pasar biasa/tradisonal, namun bisa tetap menguntungkan serta dapat meningkatkan pendapatannya.
kehadiran Pasar Tani selain menjadi pasar alternatif warga untuk belanja kebutuhan hidup juga sebagai sarana pemasaran bagi hasil panen petani maupun produsen olahan dengan cara menjual secara langsung ke konsumen. Ini juga bentuk dukungan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Ket Foto: Tumpah Ruah Masyarakat padati Kegiatan pasar Tani yang di laksanakan Dinas PTPH Riau foto: UTUSANRIAU.CO
"Dilain itu, lanjutnya, juga untuk menciptakan peluang pasar baru bagi para petani dan pelaku usaha beras lokal dalam memasarkan hasil produksinya. Mendorong peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan daya saing padi dan beras di Provinsi Riau sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga para petani dan pelaku usaha padi dapat bersaing di pasar tradisional maupun modern," pungkasnya.
Selain menjual beras, dalam kegiatan tersebut pihak Disperindag juga memberikan masyarakat paket minyak goreng, teh, gula, cabe, bawang dan lainnya dengan harga yang tentunya dibawah harga pasar.
Ditempat yang sama masyarakat mengapreasi apa yang di lakukan Dinas PTPH Riau menggelar Pasar Tani dengan cara menjual beras yang di subsidi. Seperti halnya Fauziah di dampingi temanya Swasta warga marpoyan menuturkan beras yang di jual ini sudah pernah di konsumsi cuma biasa dia membeli dengan harga 145 s.d 150 ribu, Alhamdulillah berkat pasar tani ini bisa membeli dengan harga Rp115 Ribu jauh selisih harganya dengan di pasar.
“Menurut fauziah beras Tunas baru ini hampir sama dengan beras belida, dengan harga yang jauh berbeda ini alhamdulillah sangat membantu sekali kebutuhan membeli beras, apa lagi dengan kondisi sekarang ini dan kondisi ekonomi kami yang susah ini,”urainya.
Fauziah berharap Dinas PTPH Riau menggelar pasar tani ini bisa di lakukan setiap bulan sehingga sangat membantu kami masyarakat seperti kami ini dengan kondisi ekonomi lemah.
Hal senada juga di ungkapkan warga Bukit Raya Enti yang jauh jauh beraharap bisa membeli beras yang subsidi. Menurut Enti selama ini ia konsumsi beras top Koki namun dengan adanya pasar tani ini, beras yang di jual hanya 115 ribu sangat membantu, biasa beliau membeli Top Koki 145 ribu tentu dengan pasar tani sangat membantu kami dengan ekonomi yang susah ini.

Ket Foto :Tumpah Ruah Masyarakat padati Pasar tani yang di gelar Dinas PTPH Riau. FOto: UTUSANRIAU.CO
Dengan selisih harga beras yang sangat jauh mencapai 50 ribu, tentunya selisinya bisa di gunakan membeli kebutuhan lainnya seperti cabe, Minyak gorengan dan kebutuhan pokok lainnya. Hal senada juga disampaikan warga Bukit Raya, Murni "jauh-jauh kami dari Bukit Raya hanya membeli yang pokok saja seperti beras dan minyak goreng, karena harga jauh lebih murah dari pada di pasar.
Enti dan Murni berharap kepada Dinas PTPH Riau kegiatan Pasar tani ini bisa di laksanakan lebih rutin dan klau bisa tidak hanya satu tempat bisa berpindah pindah, karena dengan adanya pasar tani ini sangat membantu kami ekonomi yang sekarang ini sedang tidak baik baik saja, tuturnya kepada media ini.
Sebagai informasi kegiatan pasar tani yang dilaksankan di UPT Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian (BP3) Jalan Kaharuddin Nasution, Marpoyan pagi tadi , Total Beras yang di Jual sebanyak 4 ton, untuk harga beras Tunas Baru Inhil dan Beras Benteng Inhil Rp115 ribu/Kg, Bawang putih Rp30 ribu/Kg, Bawang merah Rp18.000/Kg, Minyak Goreng Rp115.500/Kg dan Gula putih Rp14,500/kg.
Kegiatan Pasar tani ini juga melibatkan pelaku UMKM dan di Ikuti Dinas Perindustrian dan Perdangan provinsi Riau, demikian. ***(Warno)