UTUSANRIAU.CO - Kunjungan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, Agustus 2024. Kelompok Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau dengan penuh antusias belajar mengenai ternak ayam kampung di Rumah Belajar Inovatif (RBI) Sintong Pusaka, di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.
Inovasi ternak ayam kampung yang dikembangkan oleh kelompok peternak ayam kampung ini sepenuhnya diberi pakan organik. Pembudidayaan maggot dan Azola sebagai bahan pakan organik untuk ayam kampung menjadikan beban biaya produksi ternak ayam menjadi lebih murah.
Maggot dan azola menjadi bahan pakan organik yang kaya nutrisi dan protein bagi ayam kampung. Selain menjadi bahan pakan organik, maggot juga berfungsi sebagai pengurai limbah organik yang ramah lingkungan.
Pengelola RBI dan kelompok peternak ayam bekerja sama dengan pengelola pasar Kepenghuluan Sintong Pusaka untuk mengumpulkan dan mengolah limbah organik pasar seperti sisa sayuran dan ikan untuk diurai oleh maggot.
Setidaknya 90% sampah organik pasar telah diolah secara ramah lingkungan dan menguntungkan bagi para kelompok ternak ayam kampung.
Pengintegrasian ternak ayam kampung dengan budidaya maggot dan azola merupakan inovasi dalam membangun ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim sebagai dampak pemanasan global.

Sumber foto: kolam budidaya azola oleh Tim Pengelola Rumah Belajar Inovatif
Kepala Kelompok Kerja Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia, Muh. Yusuf, mendorong skenario adaptasi terhadap perubahan iklim berbasis partisipasi masyarakat.
Teknik budidaya ayam kampung terintegrasi dengan upaya pengolahan sampah organik dan non-organik merupakan model yang harus dikembangkan dan melibatkan seluruh masyarakat desa.
BRGM RI sangat senang dengan adanya inisiatif masyarakat di Kepenghuluan Sintong Pusaka dalam mengolah sampah untuk tujuan peningkatan ekonomi.
Hal ini sejalan dengan salah satu misi BRGM RI yaitu mengembangkan ekonomi alternatif dalam upaya restorasi gambut dan mangrove.
Rumah Belajar Inovatif (RBI) dibangun di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir dengan bantuan dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada tahun 2022.
Selain mengembangkan peternakan ayam organik yang terintegrasi dengan budidaya Maggot dan Azola, inovasi pertanian organik dengan metode pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) juga dikembangkan di RBI.
Hal ini merupakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dalam kemitraan antara PT. PHR dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) yang telah dilakukan sejak tahun 2022.
“Komitmen untuk melestarikan lingkungan serta keanekaragaman hayati merupakan salah satu fokus utama program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR.
Kolaborasi dengan BRGM RI merupakan ikhtiar dalam upaya lindungi alam dan lingkungan agar tetap lestari serta mampu memberi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” kata Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PHR Pandjie Galih Anoraga.
Rumah Belajar Inovatif dijadikan sebagai pusat belajar masyarakat untuk mendukung kemitraan PT.PHR dan BRGM RI. Pada tahun 2024 ini, program kemitraan dilakukan di 9 Desa dengan fokus kegiatan yaitu pelatihan pencegahan dan penanganan karhutla, dukungan patroli rutin untuk pencegahan karhutla bagi anggota MPA (masyarakat peduli api), penyusunan peraturan desa tentang pencegahan dan pengananan karhutla, praktik pertanian lahan tanpa bakar (PLTB), budidaya maggot dan azola, peternakan ayam, dan pengembangan bank sampah.
Lokasi 9 (sembilan) desa yang menjadi locus kegiatan tersebut di 2 kabupaten yaitu Rokan Hilir dan Bengkalis, yaitu di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Sintong Bakti, Bangko Jaya, Sekeladi Hilir, Rantau Bais, Teluk Nilap, Rantau Kopar, Desa Bumbung dan Desa Petani. ** Sumber rilis