Tim PDP UNRI Menyelenggarakan Kegiatan Pembibitan Mangrove di Kawasan MEC, Desa Pangkalan Jambi

Rabu, 25 September 2024 | 13:58:36 WIB
Foto: Tim PDP UNRI menyelenggarakan kegiatan pembibitan mangrove di Kawasan MEC, Desa Pangkalan Jambi, Kabupaten Bengkalis

UTUSANRIAU.CO, PANGKALAN JAMBI, 21 Oktober 2024 – Dalam upaya mendukung pelestarian ekosistem mangrove yang memiliki peran penting bagi keseimbangan lingkungan dan penghidupan masyarakat pesisir, Tim Pogram Dana Padanan (PDP) Universitas Riau Tahun 2024 menyelenggarakan kegiatan pembibitan mangrove sebagai bagian dari program pendampingan konservasi ekosistem mangrove.

Foto: Tim PDP UNRI menyelenggarakan kegiatan pembibitan mangrove di Kawasan MEC, Desa Pangkalan Jambi, Kabupaten Bengkalis, 21 Oktober 2024.

 

Kegiatan ini berlangsung di kawasan Mangrove Education Center (MEC) Desa Pangkalan Jambi, Kabupaten Bengkalis dengan melibatkan masyarakat setempat, pemuda, komunitas lingkungan, mitra DUDI, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Disebutkan Dr. Zulkarnaini, M.Si, Ketua Tim PDP UNRI, kegiatan pembibitan mangrove ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi mangrove serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir.

Dalam acara ini, peserta dilatih untuk membibitkan mangrove, mulai dari teknik pengumpulan benih, penanaman, hingga pemeliharaan bibit hingga siap ditanam di habitat aslinya. Jenis mangrove yang dilakukan pembibitan ada lima jenis, yaitu Bakau, Nipah, Pedada, Api-api, dan Temusing.

Selain aspek lingkungan, kata Dr. Zulkarnaini, M.Si yang didampingi oleh enam anggota tim lainnya, yaitu Dr. M. Jaya Adi Putra, M.Pd, Dr. Abdul Sadad, S.Sos, M.Si, Dr. Dadang Mashur, S.Sos, M.Si, Dr. Benny Heltonika S.Pi., M.Si Dr. Mimin Sundari Nasution, S.Sos, M.Si, dan Masrul Ikhsan, S.Sos, M.Si, program pendampingan ini juga berfokus pada aspek sosial dan ekonomi, di mana masyarakat lokal didorong untuk memanfaatkan ekosistem mangrove secara berkelanjutan.

“Mangrove tidak hanya penting sebagai penahan abrasi dan rumah bagi berbagai jenis satwa, tetapi juga memiliki potensi ekonomi melalui produk-produk turunan olahan kuliner mangrove seperti sirup, kerupuk, dan dan dodol mangrove, yang semakin diminati pasar,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Dosen FISIP UNRI ini, program yang dibuat saat ini diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk melestarikan ekosistem mangrove di wilayah pesisir. “Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam upaya konservasi ini. Dengan pembibitan mangrove, kami tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program yang lebih luas dalam pendampingan konservasi ekosistem mangrove, di mana berbagai inisiatif seperti rehabilitasi kawasan kritis, pelatihan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan, serta promosi produk-produk mangrove diadakan secara berkala.

“Kami berharap kegiatan ini akan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut terlibat dalam pelestarian ekosistem mangrove dan mendukung keberlanjutan lingkungan pesisir serta kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya,” ungkapnya menutup pembicaraan.***rls
 

Terkini