BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Hasil survey Quick Count (hitungan cepat) berbeda dari dua pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo-Hatta dan nomor urut dua Jokowi-JK telah menimbulkan kebingungan dilapisan masyarakat Bengkalis, terutama kalangan bawah menengah, sehingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkalis meminta masyarakat untuk menahan diri sampai menunggu hasil perhitungan rekapitulasi suara.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Bengkalis Defitri Akbar, Kamis (10/7/2014), dia menyebut hitungan cepat hasil perolehan suara dari beberapa lembaga survey membuat masyarakat timbul kebingungan, "saya minta untuk seluruh masyarakat dan terutana kedua tim koalisi agar menahan diri sambil menunggu hasil hitungan pihak KPU yang akan dilaksanakan tanggal 22 Juli nanti, "katanya.
Defitri menjelaskan, berdasarkan peraturan perundang- undangan rekapitulasi perhitungan suara itu adalah rekapitulasi secara manual yang dilakukan KPU secara berjenjang dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten kemudian tingkay Provinsi dan naik lagi ketingkat KPU Pusat yang akan digelar 22 juli mendatang.
"Jadi, Pada tanggal 22 nanti itu baru kita ketahui siapa yang memenangi pemilu presiden dan wakil presiden dan kita sebagai pihak KPu harapkan pada masyarakat untuk menunggu hasil dari KPU dengan hitungan secara manual, supata tidak terjadi gesekan negatif yang dapat menodai persatuan dan keamanan, ”tambah Defitri.
Menurut pria yang akrab dipanggil Dedek ini akui, pihak KPU mengapresiasi kerja dari lembaga- lembaga survey perhitungan cepat yang hasilnya disampaikan langsung pada masyarakat yang dapat membantu informasi awal hasil perolehan suara kandidat yang berkopetisi.
“Karena yang dilakukan lembaga survey ini tidak secara keseluruhan dengan hanya mengambil sejumlah sampel terekam dalam survey maka hasil keputusan siapa yang memenangi pemilu ini, kami harapkan masyarakat bisa menunggu hasil perhitungan manual dari KPU, ”tutup Defitri Akbar. (bp)
###