Puasa Ibadah Kuno dan Universal

Jumat, 11 Juli 2014 | 10:07:13 WIB
Ahmad Supardi Hasibuan###

ROKAN HULU,UTUSANRIAU.CO -- Kepala kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) rokan Hulu  (Rohul) Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, menyatakan, bahwa Ibadah puasa Ramadhan merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan, sebab perintahnya bersifat pasti (Qath’i) yang tidak dapat ditawar-tawar oleh siapapun juga. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Alqur’an.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu supaya kamu menjadi orang yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah : 183). Dikatakannya, Ibadah puasa adalah termasuk ibadah kuno yang bersifat universal, sebab berdasarkan informasi yang disampaikan Alqur’an, ibadah ini telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum umat Muhammad. Sekalipun tak disebutkan sejak kapan dan oleh umat yang mana, namun diyakini bahwa seluruh umat telah melaksanakannya.

"Hal ini dibuktikan dengan berbagai catatan sejarah, yang menyebutkan bahwa hampir semua bangsa-bangsa yang ada di dunia melaksanakan apa yang disebut dengan berpuasa. Hanya saja syarat, rukun, tujuan, waktu, niat dan tata caranya yang berbeda antara satu sama yang lain," jelas Ahmad Supardi, Jum'at (11/7/2014).

Ahmad Supardi lebih lanjut menyatakan, berdasartkan kajian para ahli dan literatur ilmiah yang ditemukan, bahwa bangsa India, Cina, Mesir Kuno, Yunani, Yahudi, Romawi, Persia, Jawa Kuno, Arab Jahiliyah, Buddha, Hindu, dan termasuk dalam agama-agama yang dianut penduduk bumi, baik agama samawi maupun agama duniawi, masing-masing telah mengajarkan dan mengamalkan puasa pada hari atau bulan tertentu dalam setiap tahun.

"Bukan hanya itu, puasa telah digunakan orang tertentu untuk berbagai kepentingan seperti kepentingan politik, dengan melakukan mogok makan selama beberapa hari tertentu, sampai dengan tuntutan keinginannya dipenuhi, bahkan ada yang menjahit mulutnya, sehingga tidak bisa makan dan minum," tegasnya.

Menurut Ahmad Supardi, Puasa juga telah digunakan orang untuk kepentingan menjaga kelangsingan tubuh, sebab dengan tidak makan dan minum akan dapat mempertahankan berat badan. Puasa juga telah digunakan untuk kepentingan operasi, dengan tidak boleh makan dan minum dalam jangka waktu tertentu, sebelum dilaksanakannya operasi.

Puasa bukan hanya dilakukan oleh manusia, tetapi hewanpun melaksanakannya, dalam rangka kelangsungan dirinya. Seekor ulat melakukan puasa, sehingga dirinya berubah menjadi kepompong, kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik dan mahal harganya jika diawetkan, papar Ahmad Supardi.(ar)

###

Terkini