GAZA, UTUSANRIAU.CO - Serangan udara yang dilancarkan Israel atas wilayah Gaza tidak pandang bulu. Bahkan sebuah tempat yang menampung kaum disabilitas pun tak luput dari serangan Israel.
Para penghuni Mobarat Felestin Centre di Beit Lahiya, Gaza baru saja selesai sahur ketika rudal pertama jatuh menimpa atap bangunan pada Minggu, 13 Juli waktu setempat. Rudal pertama tersebut biasanya merupakan peringatan standar dari militer Israel bahwa serangan besar akan dilancarkan.
Namun orang-orang di dalam pusat penampungan disabilitas tersebut tidak paham soal peringatan itu. Apalagi dengan keterbatasan fisik dan mental, mereka tak mungkin bisa meloloskan diri dari tempat tersebut sebelum serangan besar terjadi. Dan benar saja, lima menit kemudian, pesawat tempur Israel membombardir bangunan tersebut.
Sebagian besar bangunan pun hancur. Dua wanita Palestina tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka parah dalam peristiwa mengenaskan itu. Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (14/7/2014).
Salah satu korban adalah Soha Abu Sada, wanita berumur 42 tahun yang kehilangan salah satu kakinya dalam serangan itu. "Inilah nasib rakyat kami, bahkan mereka yang sudah menderita pun harus mengalami kematian yang mengerikan," cetus Abu Rashida, seorang wanita yang merupakan kerabat korban.
Korban tewas lainnya adalah Ola Ushahi, wanita Palestina berumur 30 tahun.
Pusat penampungan kaum disabilitas tersebut telah berada di Gaza selama 24 tahun. Selama ini gedung tersebut berkali-kali lolos dari gempuran Israel. Namun organisasi tersebut pindah ke lokasi sekarang sekitar tiga tahun lalu, dan seorang tetangga menyebutkan, seorang anggota kelompok militan Jihad Islam dan keluarganya pernah tinggal di gedung tersebut. Namun keberadaan mereka saat ini tidak diketahui. (detiknews.com)