Dinkes Rohil Perkuat Fasilitas Alat Penanganan Malaria di Sinaboi dan Bagansiapiapi

Kamis, 11 September 2025 | 22:03:14 WIB
Ket foto : Kadiskes Rohil, Afridah menyerahkan alat penanganan Malaria kepada Kapus Bagansiapiapi, dr.Romi Cahyadi.

BAGANSIAPIAPI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus menggencarkan langkah penanganan malaria yang mengalami lonjakan signifikan di wilayahnya. Hingga September 2025, tercatat sebanyak 1.480 kasus malaria, dengan Kecamatan Sinaboi menjadi lokus tertinggi penyebaran penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Rohil, Ners Afridah, S.Kep, SKM, M.Kes, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah strategis dengan meminjam sejumlah alat dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Langkah ini dilakukan guna memperkuat skrining dan penanganan malaria secara lebih akurat dan cepat.

Adapun bantuan yang diterima meliputi dua unit mikroskop, mesin fogging, dan misblawer. Peralatan tersebut telah diserahkan langsung kepada Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, dr. Romy Cahyadi, M.K.M, serta Kepala Puskesmas Sinaboi, dr. Suherman, untuk segera digunakan dalam pelayanan kesehatan.

Afridah menegaskan bahwa pemeriksaan malaria kini harus dilakukan dengan mikroskop sesuai arahan dari pemerintah pusat. “Mudah-mudahan dengan adanya tambahan ini kami bisa melakukan skrining lebih akurat. Karena sesuai arahan pusat, pemeriksaan malaria harus dilakukan dengan mikroskop, bukan hanya RDT,” ujarnya.

Selain alat, Dinkes Rohil juga telah menyiapkan tenaga Analis Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) untuk mendukung proses diagnosis. Tenaga ini diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan mikroskop dalam mendeteksi parasit malaria secara lebih presisi.

Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, dr. Romy Cahyadi, menyambut baik bantuan tersebut. Ia menyebut mikroskop sebagai alat vital dalam mendeteksi malaria secara detail. "Dengan mikroskop, kami bisa mengetahui secara cepat apakah pasien terjangkit malaria dan segera memberikan pengobatan," ungkapnya.

Senada dengan itu, dr. Suherman dari Puskesmas Sinaboi juga menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, bantuan ini menunjukkan perhatian berkelanjutan dari Dinas Kesehatan terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah rawan malaria.

Ia menambahkan bahwa tenaga kesehatan di Sinaboi tetap mengandalkan staf lama yang telah berpengalaman dan teruji dalam menangani kasus malaria. Hal ini menjadi modal penting dalam mempercepat penanganan dan mencegah penyebaran lebih luas.

Dinas Kesehatan Rohil juga terus melakukan berbagai upaya preventif dan promotif, seperti fogging, edukasi masyarakat, serta distribusi kelambu anti nyamuk. Langkah ini diharapkan mampu menekan angka penyebaran malaria di wilayah terdampak.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Dinkes Rohil optimistis dapat mengendalikan lonjakan kasus malaria dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh warga. (zal)

 

Terkini