PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Dalam meningkatkan silaturahmi antara perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) dengan Universitas Islam Negri Sultansyarif Kasim (UIN Suksa ) Riau, Selasa (15/7/2014) menggelar buka bersama di Auditorium Islamic Center, UIN Suska Riau.
Dalam kesempatan tersebut dari pihak RAPP dihadiri oleh Adviser PT.RAPP Fahrunas MA Jabbar, Kampus Relationship PT RAPP Samsurya. Sedangkan dari UIN Suska Riau dihadiri Rektor Prof Dr H Munzir Hitami MA, civitas akademika UIN Suka dan Mahasiswa serta mahasiswi UIN Suka Riau.
Adviser PT.RAPP Fahrunas MA Jabbar memaparkan bahwa buka bersama yang dilakukan antara perusahaan dengan kampus ini merupakan kegiatan rutin yang sudah menjadi komitmen bersama dalam membangun silaturahmi.
"Komitmen perusahaan dalam membangun dan membina silaturahmi
dilakukan dengan berbagai stake holder dan salah satunya dengan kampus," jelasnya.
Melalui kegiatan tersebut menurutnya diharapkan munculnya mungkin ada masukan-masukan dari pihak Universitas kepada perusahaan atau sebaliknya.
"Ini merupakan acara informal. Disela-sela perbincangan ada kemungkinan- kemungkinan atau hal-hal yang bisa lakukan. Dalam rangka itu, Isya Allah silaturahmi ini akan belangsung terus sepanjang kampus dan perusahaan ini masih ada," sembungnya.
Sementara itu, Rektor UIN Suksa Riau Prof Dr H Munzir Hitami MA, hubungan tersebut akan tetap berlajut dalam mempekuat ukhuah islamiah antara kampus maupun dengan perusahaan ataupun dengan masyarakat dikeliling perusahaan dan kampus.
"Atas nama Universitas kami ucapkan terimakasih telah berkenan berkunjung. Tentu saja dalam mempererat silaturahmi antara kita, membina saling pengertian atau sering segala hal yang bisa dihadapai bersama anatara kampus dengan perusahaan," jelasnya.
Menurutnya, PT.RAPP sejauh ini selalu komitmen dalam memberikan bantuan dan dukungan dalam membangun Universitas. Sehingga tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga bisa terus berlangsung.
"PT. RAPP menyumbang satu gedung manfaatnya mudah-mudahan berjalan kedepan dengan baik. Kemudian masih banyak hal yang harus kita selesaikan. Misalnya seperti pembangunan masjid. Kalau menunggu APB atau APBN mungkin 15 tahun baru selesai. Tentunya ini juga tidak menutup kemungkinan dukungan dari perusahaan bisa saja terjadi," harapnya. (ARD)