Paripurna Istimewa Hut Rohil Ke-26, Gubernur Riau Tegaskan Saatnya Daerah Pesisir Bangkit

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 16:35:57 WIB
Paripurna Istimewa Hut Rohil Ke-26, Gubernur Riau Tegaskan Saatnya Daerah Pesisir Bangkit

BAGANSIAPIAPI — Dalam peringatan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Rokan Hilir, Gubernur Riau melalui Asisten III Setda Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menyerukan kebangkitan daerah pesisir sebagai prioritas pembangunan. Acara yang digelar di Gedung DPRD Rohil pada Sabtu (4/10) itu menjadi momentum penting bagi arah pembangunan Riau ke depan.

Job Kurniawan menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur, menekan angka stunting, dan meningkatkan mutu pendidikan agar Rokan Hilir mampu bersaing dengan daerah maju lainnya di Riau.

“Kami yang berasal dari Rokan Hilir dan kini bertugas di Provinsi Riau, termasuk Pak Indra SE dan Pak Ariyadi, berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangunan di daerah ini,” ujar Job dalam sambutannya.

Ia menyoroti sejumlah indikator penting yang perlu mendapat perhatian bersama, termasuk pertumbuhan ekonomi Rokan Hilir yang saat ini berada di angka 4,31 persen, sedikit di bawah rata-rata Provinsi Riau sebesar 4,59 persen.

Menurut Job, kondisi tersebut harus segera ditingkatkan agar mendekati target nasional sebesar 8 persen. Ia menekankan bahwa Rokan Hilir tidak boleh tertinggal dari kawasan timur Indonesia yang kini mulai berkembang pesat melalui investasi daerah.

“Rokan Hilir harus mampu menjadi pusat pertumbuhan baru di pesisir Riau,” tegasnya di hadapan para pejabat dan tamu undangan.

Selain itu, indeks pembangunan manusia (IPM) Rokan Hilir masih berada di angka 71,20, di bawah rata-rata Provinsi Riau sebesar 74,79. Tingkat rata-rata lama sekolah juga dinilai masih rendah, di mana Riau mencapai delapan tahun, sementara Rokan Hilir masih tertinggal.

Pemerintah Provinsi menargetkan peningkatan lama sekolah hingga 12 tahun sebagai bagian dari program “Riau Cerdas”, yang bertujuan menciptakan generasi unggul dan berdaya saing.

Job juga menyoroti angka stunting di Rokan Hilir yang masih cukup tinggi, mencapai lebih dari 20 persen, tertinggi dibanding beberapa kabupaten/kota lainnya di Riau.

“Masalah ini harus menjadi prioritas bersama dengan memperkuat intervensi lintas sektor, terutama pada aspek gizi, sanitasi, dan pendidikan keluarga,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa sejumlah wilayah pesisir di Rokan Hilir masih menghadapi keterbatasan akses listrik 24 jam, serta belum seluruh rumah layak huni dan sanitasi dasar terpenuhi.

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan tantangan nyata yang harus dijawab dengan kerja konkret dan sinergi antarpemerintah, baik provinsi maupun kabupaten.

“Gubernur Riau berkomitmen untuk tidak memusatkan pembangunan hanya di kawasan perkotaan. Pesisir akan menjadi prioritas utama pembangunan ke depan,” ujarnya.

Dalam kerangka program Riau Cerdas, Pemprov memastikan anak-anak Rokan Hilir dapat mengenyam pendidikan gratis di sekolah negeri provinsi. BOSDA afirmatif juga akan diberikan kepada SMA dan SMK swasta agar siswa dari keluarga kurang mampu tetap dapat bersekolah.

Melalui APBD Perubahan Tahun 2026, Pemprov Riau menyiapkan pemberian seragam gratis untuk siswa SMA, SMK, dan SLB se-Provinsi Riau, serta insentif tambahan bagi guru MDA dan PDTA yang selama ini dinilai belum mendapat perhatian optimal.

Dalam pilar Riau Sehat, pemerintah menargetkan peningkatan Universal Health Coverage (UHC) di Rokan Hilir dari 95,1 persen menjadi 98 persen, dengan menambah alokasi dana untuk masyarakat yang belum terdaftar dalam program jaminan kesehatan.

Dari aspek infrastruktur, Job menyoroti kondisi jalan provinsi di Rokan Hilir sepanjang 228 kilometer, di mana baru 123 kilometer (54 persen) yang berada dalam kondisi mantap. Sisanya masih membutuhkan peningkatan.

Penyelesaian infrastruktur jalan ini akan menjadi fokus kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten, demi memperlancar konektivitas dan distribusi ekonomi.

Dalam pilar Riau Berdaya Saing, Pemprov mendorong Rokan Hilir menjadi pusat maritim dan sentra perikanan serta perkebunan. Tahun 2025, daerah ini telah melaksanakan program cetak sawah seluas 500 hektare bersama TNI Kodim setempat.

Dari total 23.756 hektare lahan baru yang diusulkan di tingkat provinsi, Rokan Hilir menyumbang porsi terbesar sebagai kawasan pengembangan tanaman pangan.

Pada pilar Riau Membangun Desa, Pemprov menekankan pentingnya menghapus kesenjangan pembangunan antara wilayah kota dan desa, dengan pemerataan akses listrik, sekolah, dan fasilitas kesehatan.

Sedangkan pada pilar terakhir, Riau Sejahtera, pemerintah fokus memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM, sektor pertanian, perikanan, dan jaminan sosial.

“Rokan Hilir memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi pesisir. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan inovasi, saya yakin daerah ini akan menjadi pilar penting bagi kemajuan Riau dan Indonesia,” tutup Job Kurniawan. (zal)

 

Terkini