RENGAT, UTUSANRIAU.CO - Kondisi listrik dalam wilayah Inhu semakin memburuk. Pihak PLN sebagai penanggung jawab listrik di Inhu dinilai gagal berikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Dalam satu hari saja listrik bisa mati mendadak lebih tiga kali. Belum lagi giliran mati dua hari hidup satu hari giliran mati mulai pukul 18.00 wib-22.00 wib.
Banyak nya keluhan masyarakat tersebut membuat wakil rakyat di DPRD Inhu prihatin. Sehingga mengagendakan segera menggelar hearing dengan PLN.
Wakil Ketua DPRD Inhu Arwan Citra Jaya menegaskan hearing tersebut akan segera dilakukan, ini disebabkan telah menimbulkan reaksi keras dari masyarakat terkait seringnya terjadi pemadaman listrik pelangan PLN di wilayah Inhu.
"Saya sudah koordinasi dengan ketua DPRD Inhu Arif Ramli, beliau setuju dilakukan hearing dengan PLN dan PT WIKA selaku pengelola PLTMG Lirik. Rencananya dalam hearing itu akan mengundang pihak Pemkab Inhu, dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Enerji," sebutnya.
Menurut Arwan, hearing yang akan digelar itu bertujuan untuk mendengarkan alasan pihak PLN dan PT WIKA terkait terjadinya devisit daya di pembangkit dua perusahaan negara tersebut, sehingga mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik yang sudah berlangsung lama.
"Tujuannya untuk mendengarkan alasan PLN dan PT WIKA mengapa terjadi devisit, sebab selama ini kedua perusahaan itu saling tuding. Selain itu untuk mencari solusi agar pemadalam listrik kepada pelanggan dapat diminimalisir atau bahkan tidak terjadi lagi ke depannya," jelas Arwan.
Kondisi listrik yang semakin lama semakin memburuk di Inhu sudah berlangsung hampir enam bulan belakangan. Namun belum juga bisa diatasi, akibatnya banyak reaksi dari masyarakat dan sering melakukan aksi mendatangi kantor PLN terdekat (ds)
###