BUKIT BATU, UTUSANRIAU.CO - Perusahaan PT. Bukit Batu Hutan Alami (BBHA) di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis sudah beberapa tahun yang lalu mengelola limbah pabrik dijadikan pupuk, namun dengan pengelolaan yang diduga tidak profosional itu, membuat masyarakat Bukit Batu bukan merasa nyaman dengan kehadiran perusahaan tersebut, namun malahan menimbulkan keresahkan masyarakat sekitar yang telah bertahun tahun, lantaran sisa pengelolaan limbah itu dibuang ke sungai Bukit Batu dan ekosistem air disana sudah mulai punah.
Demikian yang disampaikan salah satu warga yang berdekatan dengan Sungai Bukit Batu Bukit Batu, Iwan melalui telpon seluler, Sabtu (26/7/14) bahwa pengelolaan limbah berbentuk serbuk dijadikan pupuk oleh PT. BBHA itu, limbahnya dibuang kedalam Sungai Bukit Batu, sehingga air bukan hanya keruh berbuih dan bau, namun akibatnya ikan ikan disana sudah tak mau hidup kembali.
###
"Masyarakat yang berapa dibantaran sungai Bukitbatu itu, sudah beberapa tahun yang lalu timbul keresahan, disebabkan hasil pencarian hidup mereka mencari ikan sudah tidak ada lagi, sebab ikan disungai tersebut susah mau hidup, apalagi untuk menadi dan cuci jelas akan menimbulkan gatal gatal yang saya berasumsi akibat buangan limbah dari PT. BBHA itu, "ungkao Iwan.
Dari pantauan wartawan, beberapa hari yang lalu telah ditemukan dilokasi pengelolaan limbah dijadikan pupuk, bahwa limbah pabrik yang berbentuk serbuk itu saat bongar muat melalui sungai Bukit Batu dan masuk kekanal Pabrik terlihat berserakan ditepian sungai dan juga banyak yang jatuh kedalam sungai sehingga masyarakat sekitar menuding, penyebab ekosistem di sungai mulai punah itu, akibat limah tersebut.
"Sayangnya, Pemerintah hingga sampai saat ini sepertinya tutup mata dengan pencemaran lingkungan yang dilakukan PT. BBHA itu, sebab pabrik itu sudah beberapa tahun yang lalu telah beroprasi, tapi dalam pelaksanaan pekerjaannya sedikitpun tidak mempertimbangkan kelestarian ekosistem alam, "cetus Iwan terheran-heran.
Hingga sampai berita ini dirilis, Humas PT. BBHA dengan panggilan akrabnya Udin belum dapat dihubungi terkait keresahan masyarakat akibat limbah pabrik yang terbuang di Sungai Bukit Batu tersebut, nomor tefonnyapun juga tidak aktif. (bp)
###