BANTAN,UTUSANRIAU.CO -- Pengerasan dan penimbunan jalan Bantan-Kucing Gilo, Desa Bantan Tua membuat aktifitas warga yang merayakan Idul Fitri 1435 Hijriah terusik. Pasalnya, setiap rumah-rumah warga dan pengendara sepeda motor yang melintas harus menghirup debu tebal.
Sejauh pantauan utusanriau.co, Kamis (31/7/2014) pagi, ruas jalan Bantan yang masih dalam kondisi pengerasan base dan siram batu itu kondisinya makin parah dengan debu yang berterbangan, dengan kondisi ini mengakibatkan polusi udara cukup parah dirasakan oleh warga bermukim dipinggiran ruas jalan tersebut.
Hampir selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, warga yang bermukim dipinggiran jalan dibuat resah dan meminta agar Pemerintah setempat melakukan upaya dengan menyiram jalan yang berdebu.
“Pemkab harusnya tanggap, kenapa tega dihari lebaran Idul Fitri ini membiarkan debu merusak polusi udara di rumah-rumah kami ini, setiap kendaraan roda empat lewat, debu tebal menyelimuti halaman rumah dan bahkan masuk sampai ke dalam rumah, apakah Pemerintah sedikitpun tidak memperhatikan hal ini, ”tutur Ilzam warga Desa Bantan Tua pagi ini.
Menurut Ilzam lagi, kondisi terparah itu dari ruas jalan Bantan tepatnya Taman Sari sampai ke Kucing Gilo. Debunya tidak tertahan lagi oleh masyarakat, dan pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor, naik sepeda dan berjalan kaki.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkalis H. M Nasir, saat dikonfirmasi terkait kondisi itu mengatakan, soal jalan Bantan rekanan (kontraktor,red) belum ada persiapan. Sehingga kondisi ini harus dilakukan koordinasi lintas SKPD.
Menurut Nasir, dengan kondisi warga di sepanjang Desa Bantan Tua, pihak Dinas sudah menghubungi SKPD Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebarakaran (BPBD-Damkar) Bengkalis agar melakukan upaya sementara, sebab sampai hari ini belum terdapat kesiapan dari rekanan.
“Tadinya kita sudah koordinasikan dengan PDAM, namun, pihak PDAM tidak memiliki truk Tanki yang bisa melakukan penyiraman sementara di badan jalan, akan tetapi setelah kita koordinasikan dengan BPBD-Damkar mudah-mudahan Damkar bisa mengupayakan agar secepatnya dilakukan penyiraman, ”katanya.
Disinggung mengenai tanggungjawab rekanan, dan tersedianya anggaran untuk penyiraman debu jalan, M. Nasir mengaku, sampai hari ini rekanan belum ada kesiapan untuk hal demikian.
“Rekanan belum ada kesiapan, saya berharap masyarakat bersabar, memang saya juga prihatin dengan kondisi itu,mudah-mudahan Damkar segera melakukan penyiraman disepanjang ruas jalan, ”terangnya. (bp)