JAKARTA, UTUSANRIAU.CO - Presiden terpilih Joko Widodo mewacanakan menghapus posisi wakil menteri. Posisi ini dibentuk di era pemerintahan Presiden SBY dengan tugas membantu menteri. Penghampusan sendiri didasari beban bagi keuangan negara. Bagaimana Mendikbud M Nuh menanggapi wacana tersebut?
"Bagi saya, bagi kementerian yang bidangnya sangat luas seperti di pendidikan, posisi wamen penting," kata M Nuh usai menghadiri resepsi putri Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2014).
Dia menyebut di Kementerian pendidikan, posisi wamen tak tumpang tindih dengan para Dirjen miliknya. Kehadiran Wamen disebutnya membantu dalam hal teknis dan belanjaan.
"(Wamen) Mengerjalan yang tugasnya. Yang seremonialnya juga banyak. Diundang rapat DPR saja berapa kali. Belum ada yang lainnya. Adanya wamen jadi penting," lanjutnya.
Meski tak setuju penghapusan, Nuh menyebut penghapusan wamen sepenuhnya ada di tangan presiden.
"Ada atau tidaknya wamen sangat tergantung dengan presidennya. Model apakah dibantu wamen atau langsung ke dosen," tutupnya. (detiknews.com)