Kurang Sinar Matahari Saat Bekerja Bisa Berakibat Terkena Gangguan Tidur

Jumat, 08 Agustus 2014 | 09:08:26 WIB
Ilustrasi###

UTUSANRIAU.CO -  Lupakan minum susu, air hangat atau membaca buku sebelum tidur. Rahasia sebenarnya untuk mendapatkan tidur yang nyenyak adalah tempat Anda bekerja.

Riset terbaru menunjukkan apabila karyawan yang bekerja di ruangan minim jendela, atau ruangan dengan sinar matahari yang sedikit rata-rata memerlukan waktu 46 menit lebih lama untuk berhasil tidur. Riset yang telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine mengungkapkan bahwa lingkungan kerja berperan penting untuk mengatur siklus internal yang ada di dalam tubuh.

Peneliti mengatakan bahwa ruang kerja yang didesain lebih nyaman dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental para pekerja. Stres, komputer dan membawa pulang pekerjaan kantor ke rumah seringkali dianggap menjadi penyebab kurangnya kualitas tidur.

Akan tetapi, penyebab utama dari kurangnya tidur di malam hari adalah suasana hati yang buruk dan kurang fokus. Kurangnya tidur secara terus menerus dapat meningkatkan kondisi medis yang serius seperti kegemukan, penyakit jantung serta diabetes, bahkan dapat memperpendek harapan hidup.

Ruangan dengan sinar matahari yang cukup diketahui sangat penting untuk mengatur ritme tubuh dan siklus internal yang dapat menentukan waktu tidur dan bangun di pagi hari. Peneliti dari University of Illinois, Amerika Serikat bekerjasama dengan Hwa-Hsia Institute of Technology di Taiwan untuk mengetahui pentingnya keberadaan jendela di ruang kantor dalam membantu meningkatkan kualitas tidur.

Peneliti merekrut 49 orang karyawan yang setengahnya menghabiskan waktu di ruang kerja yang minim jendela. Sedangkan sisa karyawan lainnya lebih banyak bekerja dengan cahaya sinar matahari yang terpancar melalui jendela ruang kerja. Setiap karyawan juga diberi pertanyaan mengenai pola tidur, kegiatan fisik dan gaya hidup.

Sebagian dari karyawan juga menggunakan jam tangan berteknologi tinggi untuk mengukur pencahayaan, ukuran aktivitas dan waktu tidur atau bangun tidur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mereka yang bekerja di ruangan minim cahaya memerlukan waktu 46 menit lebih lama untuk tertidur, ketimbang karyawan yang terkena cahaya langsung. Karyawan yang mendapatkan cukup cahaya juga dilaporkan mengalami gangguan tidur yang lebih sedikit di malam hari, ketimbang mereka yang kurang cahaya di siang hari. (wolipop.com)

###

Terkini