PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO -- Stand Universitas Islam Riau (UIR) terpilih menjadi yang terbaik dalam pameran pendidikan dan teknologi tepat guna yang diadakan Dinas Pendidikan Riau.
Ditempat kedua diraih stand Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Pekanbaru dan diposisi ketiga ditempati stand Univeristas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru.
Sementara untuk pemenang lomba yang diadakan sempena memeriahkan Hari jadi ke-57 Provinsi Riau itu, untuk Lomba Cerdas Cermat tingkat SMA/SMK, Juara I, diraih SMAN 7 Pekanbaru. Juara II, SMAN Plus Riau. Juara III, SMAN 1 Bangkinang Kota.
Untuk Lomba Cerdas Cermat tingkat Perguruan Tinggi, Juara I, diraih Universitas Lancang Kuning (Unilak) C. Juara II, Unilak B, Juara III, Universitas Muahammadiyah Riau (Umri).
Sementara untuk lomba gelanggang pantun, Juara I diraih Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Meranti. Juara II, SMAN 5 Pekanbaru, Juara III SMAN 8 Pekanbaru.
Kepala Dinas Pendidikan Riau Dwi Agus Sumarno saat menutup acara tersebut, Rabu (13/8) di aula Dinas Pendidikan (Disdik) Riau menyebut, kegiatan Lomba cerdas cermat, gelanggang pantun serta pameran pendidikan dan energi tepat guna, sempena memeriahkan Hari jadi ke-57 Provinsi Riau sangat bernilai positif bagi menjaga keutuhan melayu.
"Dari kegiatan ini kita jadi tahu bagaimana para anak-anak kita di SMA sederajat, banyak yang tidak tahu berbagai hal tentang Riau ini, bahkan ada yang tidak mengetahui kepela daerahnya," sebut Dwi.
Karena itulah Dwi meminta agar kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya, sehingga para siswa ataupun mahasiswa, tidak hanya lebih paham atau tahu berbagai hal daerah luar, sementara daerahnya sendiri tidak paham.
Padahal seharusnya, yang perlu dipamahi dan diketahui berbagai hal itu adalah daerahnya sendiri, apalagi lomba berpantun, yang diharapkan akan bisa menjaga khasanah bumi Lancang Kuning ini yang terkenal dengan pantunnya.
"Ini kita harapkan bisa terus menjaga berbagai khasanah kebudayaan di Provinsi Riau ini, karena kalau tidak oleh generasi muda, siapa lagi yang akan meneruskan berbagai tradisi tersebut," pungkasnya.
Khusus untuk peserta pameran pendidikan dan teknologi tepat guna, Dwi berpesan agar bisa menampilkan sesuatu yang menyentuh untuk kemajuan bidang pendidikan.
Misalnya Perguruan Tinggi untuk tidak hanya menghasilkan karya teknologi, melainkan juga karya ilmiah yang ada, baik merupakan hasil karya dosen maupun mahasiswa, agar ditampilkan.
"Dengan demikian pengunjung juga akan bisa melihat sisi keberhasilan atau kelebihan Perguruan Tinggi itu dari hasil karya bidang ilmiah, dan tentunya ini juga menjadi nilai lebih dari sebuah perguruan tinggi," ujarnya. (ur3)
###