Bengkalis, utusanriau.co - Muhammad Rozali SH merupakan tokoh masyarakat Bengkalis mengapresiasi kinerja polisi yang berhasi menangkap tiga orang pelaku narkoba asal negeri jiran Malaysia. Walau, aparat kecolongan karena sabu seberat 1 Kg senilai Rp 1,5 miliar telah berhasil diloloskan jaringan tersebut
Dari kronolgis penggerebekan para tersangka, terlihat tiga warga negara Malaysia tersebut begitu bebas keluar masuk melalui desa Jangkang Kecamatan Bantan. Rozali menengarai ada bos besar di sekitar Desa Deluk pemekaran Desa Jangkang, Kec. Bantan atau mungkin bos besar itu di Kota Bengkalis sebagai penadah barang haram tersebut
“Saya yakin, pihak Kepolisian juga sudah membaca ke arah sana, sebab mana mungkin ada warga asing begitu leluasanya keluar masuk ke Indonesia kalau tidak ada pelindung untuk mereka, “katanya, Senin (10/2/14) siang pada sejumlah wartawan
Terus dikejar, jangan sampai jaringan mafia narkoba ini merusak generasi bangsa,” ungkap Rozali.
Rozali menambahkan , soal lolosnya sabu seberat 1 Kg yang masuk ke Kota Bengkalis dengan nilai Rp 1,5 miliar, Rozali berpendapat kemungkinan yang lolos masuk melalui pelabuhan tikus di Desa Deluk itu tidak hanya sekali, “mungkin sahja sudah berkali kali, “lidiknya
"Seingat saya yang tertangkap di Selatpanjang dulu pengakuannya begitu juga, baru satu kali lolos, jadi kalau melihat gelagat mereka yang berani konsumsi di rumah warga setempat dan tiga tersangka WNA kembali berniat mengambil lagi ke Malaysia, apa mungkin baru satu kali lolos?," tanya Rozali
Kerja besar ini, lanjut Rozali, memang tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian, masyarakat harus bersama-sama dengan pihak kepolisian untuk memberantas peredaran barang haram ini, maka dari itu, saya sebagai warga kota Bengkalis berharap untuk mengejar bos bersar tersebut dan jangan sam;pai dibiarkan untuk merusak generasi bangsa yang kita cintai ini, ”ujarnya. (bp)