UTUSANRIAU.CO - Bagi para penyuka pantai, berjemur di bawah teriknya matahari sambil meneguk segarnya minuman tropis tentunya menjadi 'me time' yang menyenangkan. Tapi di balik kesenangan itu, ada bahaya yang mengintai.
Akibat terlalu asyik menikmati keindahan pantai, pencinta pantai bisa lupa waktu dan terpapar sinar matahari terlalu lama. Akibatnya, kulit bisa terbakar bahkan berpotensi terkena kanker kulit.
Untuk itu, sekelompok ilmuwan di Skotlandia menciptakan sebuah gelang 'detektor'. Gelang tersebut akan memberitahu sudah berapa lama Anda berada di bawah sinar matahari, dan apakah sinar UV yang mengenai kulit sudah berbahaya atau masih dalam tahap aman.
Gelang tersebut akan berubah warna dari kuning menjadi pink ketika sudah terkena terlalu banyak sinar UV. Ketika gelang sudah berganti warna, itu artinya pemakainya harus segera pindah ke tempat teduh sebelum terkena risiko sunburn atau kanker kulit.
Gelang yang diberi nama Smartsun ini dibuat dalam beberapa tipe, yang disesuaikan dengan jenis dan ketahanan kulit terhadap sinar matahari. Seperti diketahui, kulit orang yang berkulit putih dan dari ras kaukasia umumnya lebih sensitif terhadap sinar matahari dan berisiko lebih tinggi terkena kanker kulit. Sementara orang dengan kulit lebih gelap bisa tahan lebih lama karena memiliki pigmen yang membantu melindungi kulit dari bahaya sinar UV.
Untuk pemakai berkulit putih, maka disarankan memakai gelang yang lebih cepat berganti warna. Sedangkan yang kulitnya sawo matang atau hitam, bisa mengenakan gelang yang berganti warnanya lebih lama. Kehadiran gelang ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan bahaya sinar matahari dan bisa menghindarinya sebelum terkena masalah kulit serius.
Smartsun dijual seharga USD 1,7 atau sekitar Rp 20 ribu. Saat ini baru dipasarkan secara terbatas oleh Intellego Technologies, perusahaan elektronik asal Swedia. (wolipop.com)
###