ROKAN HULU,UTUSANRIAU.CO -- Masyarakat Desa Rambah Utama Kecamatan Rambah Samo merasa kecewa di Puskemas Rambah Samo II, pasalnya program berobat gratis dengan syarat hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Rohul tidak benar, tragisnya kebutuhan Puskesmas itu harus dipenuhi pasien sebelum berobat.
Kekecewaan ini disampaikan penderita penyakit sesak napas yakni Pasangan Suami-Istri (Pasutri) di Desa Rambah Utama, Halimah (66) dengan suaminya Said (75), di rumahnya, Selasa (26/8/2014).
Dituturkan Halimah, pada Tanggal 12 Agustus 2014 lalu, mengaku menderita sakit parah yaitu sesak napas terpaksa harus dirawat di Puskesmas Rambah Samo II, sayangnya dia tidak bisa berobat karena alasan petugas puskemas oksigen lagi kosong.
Lalu lanjutnya, petugas menyuruhnya untuk membeli oksigen dulu ke Pasir Pengarayan, anak dan famili Halimah berangkat untuk menjemput bersama perawat dengan biaya Rp 100 ribu, namun setelah oksigen itu datang bukan digunakan untuk mengobatinya, rupanya masih tersimpan di Puskesmas.
"Kami mau berobat pak, tapi kok. Seolah-olah kami diperalat saja, padahal oksigen itu tidak digunakan, tapi kami gak dikasih, uang kami minta dikembalikan juga gak diberi, padahal kita informasi kalau berobat di Puskemas itu gratis," sebut Said.
Diterangkan, Said meminta pada pihak puskemas supaya mengembalikan uangnya, kalau oksigen yang dibelinya, " Saya tersinggung, sudah berkali-kali saya berobat disitu tapi saya selalu membayar," ucapnya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan dengan Kepala Puskemas Rambah Samo II dr Muhammad Yakup di dampingi KTU Kosasih mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut, tapi membenarkan kalau di puskesmas itu pelayanannya gratis.
"Tapi kalau orang berobat itu dengan obat saya atau tempat praktek saya ya tentu harus bayarlah, kalau di puskesmas tidak ada dipungut biaya," bantah Muhammmad Yakuf.
Diakuinyan kalau Puskesmas yang dipimpinnya itu sering, sering kekurangan oksigen, sebab jatah dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Rohul hanya satu dalam satu bulan, sebab membeli oksigen itu cuma ada di Pasir Pengarayan.
"Ya kalau mau dikembalikan uang nanti akan kita akan kembalikan uangnya," katanya lagi.(ar)
###