JAKARTA, UTUSANRIAU.CO - Proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) belum kunjung jelas perkembangannya. Sampai saat ini, pemerintah masih membahas skema pembiayaan yang tepat untuk merealisasikan mega proyek tersebut.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengungkapkan pemerintah akan segera membahas lagi persoalan tersebut. Pembahasan jembatan penghubung Pulau Jawa dan Sumatera yang panjangnya mencapai 29 km ini, menurut dia menunggu arahan ketua dewan pengarah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa. SEperti dilangsir Okezone.com
"Kelanjutan JSS belum-belum. Belum ada (perkembangan). Mau kita rapatkan. Kapannya? Belum tahu tergantung ketuanya kan Dewan Pengarahnya Pak Menko Perekonomian," jelas Djoko Kirmanto ketika ditemui di Gedung Kura-kura DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Dia menuturkan, tarik ulur soal pembangunan JSS masih terjadi. Kendalanya, lanjutnya, adalah siapa yang membiayai pembangunan prakonstruksi JSS (feasibility study/FS) apakah swasta atau pemerintah. Djoko mengakui, pernah mengajukan saran agar FS sepenuhnya dibiayai oleh APBN.
"Kalau laporan saya sudah. Pembiayaan FS yang masih bermasalah. Masih bermasalahnya, sebenarnya dulu konsepnya adalah pakai uang APBN semua, okelah sampai hari ini belum ada. Tarik ulurnya belum selesai," terangnnyanya.
Seperti diketahui, Jembatan Selat Sunda seharusnya ditargetkan mulai ground breaking tahun 2014. Proyek jembatan tersebut diperkirakan akan menelan dana sekira Rp100 triliun. (Okezone.com)
###