BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Hingga kini, gejolak di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syari'ah Bengkalis terus berlanjut dan mereka tetap dalam pendiriannya semula, menuntut Ketua STIE Nurul Amin turun dari jabatan.
Buntut aksi tersebut, diperkirakan pukul 07.30 wib tadi, Ketua BEM STIE Syari'ah Bengkalis Sumanto bersama puluhan mahasiswa mencoba merangkul massa dengan berkumpul dijalan masuk menuju kampus STIE yang terletak di jalan Bathin Alam Desa Sungai Alam.
Kabarnya, akibat dinilai mengganggu ketertiban umum, sejumlah anggota polisi Polsek Bengkalis mendatangi Ketua BEM dan rekanannya dilokasi dan membubarkan aksi rangkul massa dengan mengajak mahasiswa kampus tersebut yang melewati jalan menuju kampus untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Lantaran oknum polisi bukan hanya membubarkan, namun juga dikabarkan melakukan aksi pemukulan pada mahasiswa serta membawa ke Mapolsek Bengkalis untuk diamankan, akibatnya tak terima dengan aksi pihak Kepolisian tersebut, dipimpin Ketua LSM Pendidikan Bengkalis Amir dan puluhan mahasiswa mendatangi Mapolsek Bengkalis.
Kami dari mahasiswa sangat berkomitmen dengan aksi yang kami lakukan agar Ketua STIE Nurul Amin turun dari jabatan, saya dan kawan melakukan aksi rangkul massa tadi pagi, tetapi sifatnya tidak memaksa, siapa yang mau gabung silakan dan tidak ya silakan kekampus.
"Tetapi dalam aksi yang kami lakukan, tiba- tiba datang anggota Polisi sekitar 10 orang membubarkan aksi kami, kami tidak terima, terus datang salah satu oknum Polisi datang ke saya, dan mendorong badan saya hingga saya terjatuh, ”terang Ketua BEM STIE Sumanto, Kamis (25/9/14), setelah dilepas oleh pihak Polsek Bengkalis usai dilakukan mediasi.
Terus, lanjutnya, karena tidak merasa salah dan tiba- tiba mendapatkan perlakuan tidak menyenang, sumanto sempat melawan dan mempertanyakan tindakan oknum Polisi tersebut.
"Tapi, tiba- tiba datang lagi anggota polisi lain langsung menyekap kepala saya dan memukul dan langsung membawa saya beserta dua rekan saya ke Polsek, apa salah saya dan kawan- kawan, kami melakukan aksi tidak anarkis dan tidak pernah anarkis, ”kecam Sumanto sambil menunjukkan bekas- bekas gores dari aksi oknum Polisi itu.
Sementara itu, Kapolsek Bengkalis AKP Meby Trisono ketika dikonfirmasi terkait tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggota membantah jika pengamanan terhadap mahasiswa tersebut disertai dengan tindak kekerasan.
Ini terkait dengan kantibmas, kita tidak menahan rekan- rekan dari mahasiswa, kita mengamankan agar aksi tidak meluas kemana- mana dan mengganggu mahasiswa yang lain yang tidak ikut dalam aksi untuk belajar dan dalam aksi pengamanan tersebut kita tidak ada melakukan kekerasan.
Mungkin Mahasiswa menganggapnya seperti kekerasan, tidak ada anggota yang memukul, cuman, aksi pengamanannya yang seperti melakukan tindak kekerasan, ”terang Meby. (bp).
###