"Klarifikasi Terhadap Tulisan Snouck Hurgronje Tentang Habib Seunagan"

Sabtu, 27 September 2014 | 04:09:05 WIB
Snouck Hurgronje###

Snouck Hurgronje pernah menyinggung tentang Habib Seunagan dalam bukunya yang berjudul“Aceh dimata Kolonialis” di terjemahkan oleh Ng. Singarimbun,1985. Pada halaman 15 Snouck Hurgranje menulis bahwa Habib Seunagan lahir di Pidie yaitu daerah Peunadok Pidie sehingga Habib Seunagan mendapatkan nama Teungku Peunadok. Dalam catatan kaki/footnote tulisannya Snouck Hurgronje juga menyebutkan bahwa Habib Seunagan bukan seorang sayyid. Yang lebih eskrim lagi Hurgronje juga menerangkan bahwa Habib Seunagan memperbolehkan memegang alquran walaupun dalam keadaan tidak suci. 

Lebih lanjut Hurgronje juga menjelaskan bahwasanya Habib Seunagan memperbolehkan seorang laki-laki bisa mempunyai istri sembilan orang sekaligus. Nauzubillah min zalik, Hurgronje sudah menuliskan sejarah yang menyesatkan para pembaca. Berikut akan penulis terangkan beberapa penjelasan agar pembaca tidak tersesat dalam sejarah.
Tulisan Snouck Hurgronje tidak bisa dijadikan referensi dan menyesatkan.

Snouck Hurgronje telah menulis sesuatu yang keliru, sehingga bisa melahirkan fitnah bagi kaum sayyid dan sangat merugikan keluarga besar sayyid di Seunagan Nagan Raya khususnya keturunan dari Habib Seunagan yang lebih dikenal “Keluarga Besar Habib Muda Seunagan” karena nama baiknya telah tercemar. Tulisan Hurgronje yang menyatakan Habib Seunagan bukan sayyid tidak mendasar dan beralasan, karena Hurgronje menulis tulisan tersebut hanya berdasarkan pada informasi yang didapatkan dari mulut ke mulut  bukan atas dasar penelitian yang sistematis. 

Lagi pula Hurgronje merupakan seorang Perwira militer Belanda yang menjajah Bumi Serambi Mekah, yang jelas-jelas memusuhi para tokoh islam, khususnya Tokoh-tokoh sayyid di Aceh. Belakangan juga diketahui bahwa Hurgronje merupakan seorang orientalis  yang sengaja mempelajari islam dengan maksud menyerang islam dari dalam dengan cara mencari-cari kelemahannya. Selain itu Hurgronje juga sengaja mendekatkan diri dengan ulama-ulama di Aceh untuk memasukkan pikirannya dengan tujuan/misi orientalis yang sengaja memprovokasi para umat islam khususnya (mengadu domba para ulama) agat islam hancur. Jadi tulisan Hurgronje tersebut tidak bisa dijadikan referensi sejarah.

Benarkah Habib Seunagan dilahirkan di Pidie?

Habib Seunagan bukan dilahirkan di Pidie seperti yang diterangkan Snouck Hurgranje, yang benar adalah Habib Seunagan dilahirkan di Seunagan tepatnya di kediaman sang ayah yaitu di Rameuan. Berikut keterangan dari pihak keluarga : "Lahe Habib Nanggroe Seunagan, di Rameuan Ibu Bapak".Artinya : "lahir Habib di Negeri Seunagan, di Rameuan tempat tinggal ibu dan bapak,". Inilah keterangan sangat jelas yang menjelaskan bahwa Habib Seunagan dilahirkan di Seunagan. 

Lalu bagaimana namanya yang dikenal dengan Teungku Peunadok, apakah benar Habib Seunagan memperoleh nama Peunadok dari Pidie? Jawaban tidak benar, nama Peunadok yang melekat pada Habib Seunagan disebabkan beliau sering menyembunyikan identitas diri sebagai seorang habib atau sayyid. Habib Seunagan pertama digelari Teungku peunadok pada saat merantau ke Pidie dalam hal menuntut ilmu pada Teungku Chik Teupin Raya. Peunadok merupakan bahasa Aceh, berasal dari kata padok yang artinya menutup/menyembunyi. Jadi nama Habib Seunagan sebagai Teungku  Peunadok tidak ada kaitan dengan tempat tinggalnya seperti yang dituliskan Hurgranje.

Benarkah Habib Seunagan bukan sayyid ?

Berikut akan penulis uraikan sedikit biografi Habib Seunagan untuk meluruskan tulisan Hurgronje. Habib Seunagan adalah seorang keturunan sayyid dengan nama lengkap Habib Abdur Rahim bin Habib Abdul Qadir Ramaa’ny bin Sayyid Atah atau yang dikenal juga dengan nama Sayyid Athaf (nasabnya terus bersambung kepada Rasulullah SAW). Lagi pula, jika benar Habib Seunagan bukan sayyid seperti yang diterangkan Hurgronje maka tidak mungkin ayahnya memakai gelar habib dan kakeknya memakai gelar sayyid diawal namanya. Masyarakat di seunagan juga mengetahui keabsahan Habib Seunagan sebagai keturunan sayyid, sehingga sampai saat ini masyarakat Nagan Raya khusunya Jamaah Tarikat Syattariyah masih menaruh rasa hormat terhadap keturunan Habib Seunagan. Terhadap keturunannya masyarakat menyapa atau memanggil dengan panggilan habib, tengku habib, tengku yed .

Lebih lanjut, masyarakat Aceh juga tahu bahwa panggilan habib merupakan panggilan khusus kepada keturunan sayyid atau syarif. Pada tahun 1990 Budiman Sulaiman dkk telah melakukan penelitian yang berjudul “Sistem Sapaan dalam Bahasa Aceh”. Dari hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa panggilan atau sapaan habib atau sayyid dikhususkan kepada keturunan Arab  karena masyarakat Aceh menaruhi rasa hormat terhadap mereka . 

Dalam hal ini penulis mengutip tulisan Prof. H.S. Tharick Shihab, dalam bukunya dijelaskan bahwa keturunan Hadrat Sayyidina Hasan dan Hadrat Sayyidia Husain di panggil dengan panggilan sayyid, kalau untuk banyak di sebut Sadat. Sebab Rasulullah SAW mengatakan bahwa "kedua anakku ini menjadi sayyid (yang berarti : Tuan) dari pemuda-pemuda di syurga". 

Selain dipanggil sayyid, keturunan Imam Hassan dan Imam Hussen juga dipanggil syarif (yang berarti orang mulia atau orang berbangsa)  kalau banyak disebut Asyraf . Demikianlah penjelasan tentang kekeliruan tulisan Snouck Hurgranje tentang sosok ulama mistik yaitu Habib Abdur Rahim yang dikenal dengan Habib Seunagan. Semoga dengan penjelasan ini bisa memberi informasi yang benar (tidak menyesatkan) kepada pembaca sehingga terhindar dari kesalahpahaman maupun fitnah.

Benarkah Habib Seunagan memperbolehkan pegang alaquran dalam keadaan tidak suci & memperbolehkan laki-laki menikah dengan tujuh orang perempuan sekaligus ?.

Seperti yang telah penulis uraikan diatas Habib Seunagan adalah seorang sayyid yang jelas keturunannya. Seorang keturunan sayyid sudah pasti jelas akidahnya, jelas keilmuan islamnya seperti para leluhurnya yang suci. Habib Seunagan merupakan seorang ulama kharismatik yang melakukan islamisasi di negeri seunagan, beliau berakidah suci seperti leluhurnya yaitu Ahlulsunnah Waljamaah dengan ijazah Tarikat Syattariyah. Namun dalam praktek ibadah Habib Seunagan juga mempraktekkan ajaran Tarikat Qadiriyah dan Nagsabandiyah. Secara sanat Tarikat Syattariyah bersabung kepada Sayyidina Jakfar Shadiq, Sayyidina Ali Zainal Abidin, Sayyidina Ali hingga kepada Baginda Muhammad Rasulullah SAW. 

Dalam mengamalkan dan mengajarkan ilmu islam kepada murid atau pengikutnya Habib Seunagan tetap berpegang kepada Alquran dan Alhadis serta berunjuk pada pendapat-pendapat para salaf. Habib Seunagan mempunyai ilmu fiqh dan ilmu rahasia sehingga beliau mampu melaksanakan ibadah dan mengajarkan ilmu pada muridnya dalam empat hal yaitu Syariat, Tarikat, Hakikat dan Maa’rifat. 

Karena Habib Seunagan merupakan ulama yang taat beribadah kepada Allah semata, seluruh hidupnya dipersembahkan untuk Allah SWT beliau maqam kewalian yaitu wali qutb dengan gelar qutubul wujud (gelar qutubul wujud juga disandang oleh Habib Masyaiyak Ba’bud di Hadramaut). 

Jadi tidak masuk akal jika Habib Seunagan memperbolehkan memegang alquran dalam keadaan tidak suci dan memperbolehkan seorang laki-laki bisa mempunyai istri sembilan orang sekaligus seperti yang dituliskan Snouck Hurgronje. Buktinya sampai hari ini tidak ada pengkiut dan keturunannya yang mempraktekkan seperti yang dituduhkan Snouck Hurgronje. Demikian penjelasan terhadap tuduhan Snouck Hurgronje senoga bermanfaat bagi kita semua. Amin Yaa Rabbal A’lamin.


Oleh : Sayyid Syahrul Rahmad 

 

###

Terkini