Konflik STIE-S: Dewan Khawatir Pengakuan Akreditasi Kelulusan Mahasiswa Jadi Korban

Selasa, 30 September 2014 | 12:09:42 WIB
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah Bengkalis###

BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO -  Konflik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syari’ah Bengkalis antara mahasiswa dengan Ketua STIE dari sejak tahin 2011 hingga kini terus terusan timbul, lantaran beberapa tahun belakangan ini, mahasiswa disana menuding sejak kampus STIE dipimpin Nurul Amin, tidak mampu mengangkat akreditasi program studi.

Merujukkan alasan itulah, para mahasiawa melakukan unjuk rasa menuntut Ketua STIE Nurul Amin mundur dari jabatannya dan secara otomatis, sebab dinilai telah gagal memajukan pendidikan, sehingga dengan situasi seperti itu, mahasiswa yang seharusnya belajar dibangku perkuliahan, malah disibukkan dengan demo.

Konflik di Kampus STIE yang tidak berkesudahan tersebut, mulai menjadi sorotan wakil rakyat Bengkalis, terutama Ketua Sementara DPRD Heru Wahyudi, bahwa dengan menurunya nilai akreditasi program studi itu mencerminkan gagalnya institusi dalam mengembangkan dunia
pendidikan.

"Tentunya dampak dari persoalan, kita dari pihak Dewan mengkhawatirkan korbannya nantu pengakuan status pendidikan mahasiswa kampus disana, sebab seharusnya nilai akreditasi itu perlu diperjuangkan dengan kerja keras untuk maksimalkan prestasi, jangan sampai malah tiap tahunnya makin menurun, sehingga dampaknya status pendidikan disana tidak diakui, "ujar Heru Wahyudi baru baru ini.

Menurunnya prestasi mahasiawa di Kampus STIE-S jalan Batin Alam, Desa Sai. Alam, Bengkalis itu, menurut Politisi dari Partai PAN ini  perlu disayangkan hal itu dapat terjadi, sebab kelembagaan pendidikan didirikan oleh yayasan Bangun Insani itu untuk meingkatkan kridibilias pendidikan setelah ditiap tahun sudah mendapatkan bantuan hibah dari Pemda Bengkalis mencapai Minyaran Rupiah.

"Sebab selama Kampus itu berdiri, Pemkab Bengkalis telah mengucurkan anggaran APBD milyaran rupiah ditiap tahun, namun dengan prestasi yang semakin memburuk itu, dapat disimpulkan bahwa pihak Kampus belum ada kemampuan dalam melakukan proses belajar yang terbaik sesuai yang kita harapkan bersama, "jelas Heru. (bp)

###

Terkini