PELALAWAN,UTUSANRIAU.CO -- Keberadaan Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam melahirkan qari qariah terbaik asal Negeri Bono, Kabupaten Pelalawan. Selama ini, lembaga ini dinilai belum maksimal melakukan inovasi dan pembinaan terhadap potensi yang ada.
"Kami selaku masyarakat dan orang tua berharap LPTQ lebih menonjol lagilah dalam melakukan pembinaan terhadap potensi anak-anak kita yang cukup banyak, namun belum tersentuh pembinaan. Sekarang kita kan sudah 15 tahun tegak menjadi kabupaten mandiri, tapi toh tetap
saja merental qari qariah dari luar. Sebenarnya ini justru langkah mundur untuk kemajuan daerah," papar Asril (44) warga Pangkalan Kerinci, Jumat (10/10/2014).
Asril mengatakan bahwa meski sudah ada langkah pembinaan yang dilakukan LPTQ Kabupaten Pelalawan, tapi belum maksimal. Karena itu, pihaknya berharap LPTQ mampu membina potensi anak-anak di daerah ini, baik terutama bidang tilawah, tahfizh dan lainnya. Salah satu caranya diharapkan khusus di ibu kabupaten, LPTQ menyediakan guru khusus tilawah dan tahfizh juga bidang lainnya.
"Jadi mestinya didatangkan guru khusus atau ustadz ustadzah yang memang mumpuni dibidangnya, mereka itu digaji tiap bulan, disediakan perumahannya. Kan markas LPTQ ada, atau disediakan rumah khususlah. Nah, para guru inilah yang nantinya membina langsung anak-anak kita baik tilawah, tahfizh maupun cabang lainnya," ungkapnya.
Dia juga menyebut kalau sejumlah kabupaten lain sudah melaksanakannya, tapi kenapa di Pelalawan masih belum.Nantinya, sambungnya, dengan adanya guru khusus yang sudah digaji pemerintah, para orang tua tidak perlu lagi harus merogoh kantong mereka untuk membayar guru private.
"Selama ini kan tidak, kita para orang tua kesulitan cari guru, selain itu kita juga ngerti ilmu itu mahal dan kami bayar guru ngaji, terutama saat anak-anak mau belajar ngaji seni (tilawah) dan tahfizh. Nah kalau ada guru yang dibiaya Pemda anak-anak dari manapun bisa setor hafalannya ke guru yang telah ada. Kan, pembinaannya jalan," katanya.
Sementara itu Ketua LPTQ Kabupaten Pelalawan melalui Sekretaris LPTQ H M Amin,S.Ag mengatakan, LPTQ kabupaten telah menyalurkan dana di masing-masing kecamatan Rp 10 juta. Dana tersebut dapat digunakan untuk operasional di kecamatan dan desa, bisa juga dana
tersebut untuk mengangkat guru ngaji tahfiz dan seni bacaan Al-Quraan.
Menurut M Amin yang juga Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Pelalawan ini, dana pembinaan tersebut dititipkan lewat Anggaran Dana Desa (ADD) selanjutnya, Kepala Urusan Agama (KUA) serta pihak kecamatan dapat mengatur serta memanfaatkan dana tersebut. Ketika disinggung
mengenai tidak konsennya LTPQ mencari bibit dari daerah sendiri, hal tersebut langsung dibantah Amin.
Pemerintah sejauh ini telah berbuat banyak, sejumlah usaha telah dilakukan, kendati belum semuanya berjalan sesuai dengan diharapakan, akan tetapi secara bertahap usaha mengangkat bibit senibacaan Al-Quraan dari putra/putri tetap berjalan. Dan bibit daerah itu ada yang di sekolahkan keluar, di pondok-pondok pesantren ternama di Pulau Jawa yang dibiayai oleh pemerintah melalui LPTQ.**(ur2)