Bengkalis, utusanriau.co - Peminat Sepeda Listrik (Elektrik) yang makin hari, makin terus bertambah di Bengkalis dan mayoritas penggunannya adalah anak anak Sekolah Dasar (SD) melalui jalan raya untuk pulang pergi ke Sekolah dan untuk jalan jalan, terus menjadi sorotan orang nomor satu Polres Bengkalis AKBP Andry Wibowo. SIK.
Sorotan Kapolres Bengkalis tersebut, setelah didapat berbagai kejadian lakalantas sepeda elektrik yang ditangani Lantas Polres Bengkalis, dari akibat pelanggran lalulintas hingga laporan lakalantas. "Kita tahu pengguna sepeda elektrik di Bengkalis sanngat pesat, dan perlu disayangkan, yang menggunakan sepeda eletrik itu anak anak sekolah SD yang melintas dijalan raya untuk berangkat dan pulang sekolah, "kata Andry saat dihubungi, Jumat (14/2/14) jelang siang.
Menyikapi hal itu, Andry akan segera berkoordinasi dengan Dishubkominfo untuk mengetahui apakah sepeda eletrik itu masuk katagori sepeda motor atau sepeda ontel. "Jika dari Dishumkominfo telah menyepakati bahwa sepeda elektrik itu masuk katagori sepeda motor maka dengan otomatis para pengguna saat mengendara umurnya harus diatas 17 tahun, diwajibkan memakai Helm, SIM dan STNK, "ungkap Andry.
Disini Andry menyampaikan bahwa sepeda ontel itu dikayuh dengan tenaga manusia, tetapi jika sepeda elektrik itu berjalannya dengan tenaga listrik, seperti mobil tenaga listrik. "Jadi untuk menentukan sepeda elektrik itu dapat diketahui masuk katagori sepeda motor atau sepda ontel perlu dari rekomendari dari Dishunkominfo, "tambah Andry
Namun, Lanjut Andry, hingga saat ini pihaknya masih sebatas pemantauan dilapangan agar para penggana sepeda elektrik yang mayoritas penggunanya anak anak kecil saat melintas jalan raya kota Bengkalis tidak terjadi kecelakaan.
"Kita merasa miris saja, kok orang tua tidak sedikpun khawatir melepaskan anak mereka menggunakan sepeda elektrik tanpa ada pengawasan sama sekali, sedangkan sudah beberapa kali kejadian lakalantas pada anak anak saat melintas dijalan raya kota Bengkalis dengan naik sepeda elektrik yang biasanya dengan kecepatan tinnggi dan anak anak SD itu saya yakin kebanyakan dari meraka tidak
mengetahui dan mengerti apa arti rambu rambu lalulintas, "tutup Andry. (bp)