PM Abbott: Penyadapan untuk Keuntungan Kawan-kawan Kami

Senin, 17 Februari 2014 | 08:02:33 WIB

Sidney, utusanriau.co - Apa hasil terbaru soal penyadapan yang dilakukan oleh Australia? Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan bahan intelijen digunakan untuk kepentingan 'kawan-kawan' mereka dan untuk meningkatkan nilai Australia.

Seperti diberitakan AFP, Minggu (16/2/2014), hubungan Australia-Indonesia merenggang pada November lalu setelah menyadap pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), istrinya Ani Yudhoyono, dan beberappa menteri lainnya di tahun 2009.

Indonesia segera bereaksi atas tindakan Australia dengan melakukan pemanggilan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan membekukan beberapa kerjasama penting termasuk soal penyelundupan manusia.

Majalah New York Times menyebut lembaga Australia memata-matai beberapa pejabat Indonesia terkait sengketa perdagangan negara AS dan menawarkan berbagi informasi dengan jalan belakang dengan Amerika Serikat.

PM Abbott menolak untuk mengkonfirmasi laporan, termasuk soal mendengarkan pembicaraan perdagangan antara Indonesia dan pengacara mereka di AS dan menawarkan informasi yang diperoleh kepada Badan Keamanan Nasional AS.

"Kami tidak pernah mengomentari masalah operasional intelijen, yang telah menjadi praktik lama dari semua pemerintahan Australia dari dua aliran politik," kata Abbott.

Namun, Abbott menjelaska, Australia tidak menggunakan segala informasi yang mereka kumpulkan untuk merugikan negara-negara lain. "Kami menggunakannya untuk kepentingan teman-teman kami. Kami menggunakannya untuk menegakkan nilai-nilai kami," tambahnya.

"Kami menggunakannya untuk melindungi warga negara kami dan warga negara lain dan kami tentu tidak menggunakannya untuk tujuan komersial," jelasnya. (detiknews.com)

Terkini